Menurut pejabat pertahanan AS, bomber dan pasukan tersebut dikirim dari Angkatan Udara Dyess di Tecas ke Pangkalan Udara Orland di Norwegia. Pasukan akan melakukan misi di Lingkaran Arktik dan wilayah udara internasional di lepas barat laut Rusia selama tiga pekan ke depan.
Dengan pengerahan tersebut, para pejabat mengatakan, AS ingin mengirim pesan bahwa Washington akan bereaksi lebh cepat terhadap potensi agresi Rusia.
"Kesiapan operasional dan kemampuan kami untuk mendukung sekutu dan mitra serta merespons dengan cepat sangat penting untuk kesuksesan gabungan," ujar Komandan Angkatan Udara AS di Eropa dan Afrika, Jenderal Jeff Harrigian, seperti dikutip
9News, Selasa (9/2).
Selama beberapa bulan terakhir, Pentagon telah mengoperasikan kelompok bomber B-52 serupa di Timur Tengah.
Pengerahan bomber ke Norwegia sendiri seiring dengan pernyataan Presiden Joe Biden yang menunjukkan akan mengambil pendekatan lebih keras ke Rusia daripada pendahulunya, Donald Trump.
Dalam panggilan telepon pertamanya bersama Presiden Vladimir Putin pada akhir bulan lalu, Biden bahkan menyoroti berbagai tindakan agresif Rusia, termasuk serangan siber hingga penahanan Alexei Navalny.
Departemen Pertahanan AS juga telah menyatakan keprihatinan atas langkah militer Rusia yang menutup akses ke Arktik dan memiliterisasi wilayah tersebut.
Angkatan Laut AS sendiri secara rutin berlayar di kawasan tersebut untuk menyampaikan pesan bahwa pihaknya akan menjaga akses maritim di wilayah tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: