Dalam pesan Tahun Baru Imleknya, pemimpin Taiwan itu mengatakan, bahwa perdamaian antara Taiwan dan China tergantung pada sikap Beijing.
"Kunci perdamaian antara Taiwan dan China terletak di Beijing," ujarnya, seperti dikutip dari
Taiwan News, Selasa (9/2).
Menyusul pertemuan Dewan Keamanan Nasional menjelang liburan tahunan, presiden mengatakan pemerintahnya bersedia duduk untuk melakukan pembicaraan yang berarti dengan Beijing dengan persyaratan yang sama selama China bersedia menyelesaikan perselisihan.
Tsai juga mengatakan bahwa ancaman militer tidak banyak membantu meningkatkan hubungan kedua negara. Hal itu dikatakan Tsai merujuk pada serangan pesawat tempur China ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan, yang dilakukan hampir setiap hari, selama beberapa bulan terakhir.
Tsai juga mengungkapkan harapannya bahwa setelah pandemi selesai, kedua belah pihak dapat melanjutkan kontak yang konstruktif, sambil menekankan bahwa Taiwan bukanlah satu-satunya pihak yang perlu bertanggung jawab untuk meningkatkan hubungan lintas selat.
Beralih ke Amerika Serikat, presiden menunjukkan bahwa hubungan tetap solid meskipun ada pergantian pemerintahan di Washington.
"Pemerintah akan terus berupaya meningkatkan hubungan bilateral, terutama di bidang perdagangan," demikian Tsai.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: