Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Saudi Bebaskan Aktivis Hak Perempuan Loujain al-Hathloul Demi Hindari Perselisihan Dengan AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 11 Februari 2021, 10:37 WIB
Saudi Bebaskan Aktivis Hak Perempuan Loujain al-Hathloul Demi Hindari Perselisihan Dengan AS
aktivis pembela hak perempuan terkemuka Loujain al-Hathloul /Net
rmol news logo Pemerintah Arab Saudi akhirnya membebaskan aktivis pembela hak perempuan terkemuka Loujain al-Hathloul setelah hampir tiga tahun mendekam di balik jeruji besi, dalam kasus yang menuai kecaman internasional pada Rabu (10/2) waktu setempat.

AFP melaporkan pada Kamis (11/2), kabar pembebasan aktivis yang berjuang untuk mengakhiri larangan mengemudi bagi kaum perempuan di Arab Saudi itu, disampaikan saudara perempuannya Lina al-Hathloul dalam postingan Twitternya.

"Loujain ada di rumah!" cuitnya seraya memposting gambar close-up wajah Hathloul.

Pembebasan Hathloul menyusul pengurangan hukuman selama 2 tahun 10 bulan, yang menurut keluarganya membuka jalan bagi pembebasannya lebih awal.

Hathloul (31) pertama kali ditahan pada Mei 2018 dan dijatuhi hukuman hampir enam tahun penjara pada Desember lalu, atas tuduhan yang oleh para ahli hak asasi manusia PBB disebut 'palsu' di bawah undang-undang anti-terorisme yang luas.

Kelompok hak asasi dan keluarganya mengatakan Hathloul menjadi sasaran pelecehan, termasuk sengatan listrik, waterboarding, cambuk dan serangan seksual selama dirinya ditahan. Namun, otoritas Saudi membantah tuduhan tersebut.

"Pengadilan banding Saudi menolak klaim penyiksaan tersebut, dengan alasan kurangnya bukti," kata keluarganya pada hari Selasa.

Amnesty International pada Rabu mendesak Riyadh untuk mengadili "mereka yang bertanggung jawab atas penyiksaannya" dan memastikan Hathloul tidak menghadapi tindakan hukuman lebih lanjut seperti larangan bepergian.

Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang menyerukan pembebasan Hathloul tahun lalu, menyambut baik berita itu. Ia men-tweet: "berbagi kelegaan bagi keluarganya."

Presiden AS Joe Biden pernah menggambarkan Hathloul sebagai seorang pembela hak-hak perempuan yang kuat dan menyuarakan persetujuannya atas keputusan Arab Saudi untuk membebaskannya dari penjara, dengan mengatakan itu adalah hal yang benar untuk dilakukan.

Pembebasannya dilakukan setelah Biden berjanji untuk meningkatkan pengawasan terhadap catatan hak asasi manusia Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Biden juga diperkirakan akan mendorong kerajaan untuk membebaskan dua warga AS-Saudi, aktivis dan anggota keluarga kerajaan, yang ditahan tanpa dakwaan resmi.

Para diplomat telah mengatakan, keputusan kerajaan membebaskan Hathloul nampaknya sebagai upaya untuk mengatasi potensi perselisihan dengan pemerintahan Biden. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA