Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Usia Pesawat Jadi Faktor Utama Kecelakaan? Chappy Hakim: Masuk Akal, Tapi Tidak Sepenuhnya Benar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 11 Februari 2021, 15:49 WIB
Usia Pesawat Jadi Faktor Utama Kecelakaan? Chappy Hakim: Masuk Akal, Tapi Tidak Sepenuhnya Benar
Chappy Hakim menjelaskan bahwa faktor usia bukan salah stau faktor utama terjadinya kecelakaan pesawat terbang/Net
rmol news logo Usia dari sebuah pesawat terbang kerap kali dikaitkan sebagai faktor salah satu faktor utama terjadinya kecelakaan udara.

Namun hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Hal itu dijelaskan oleh Chairman CSE Aviation Consultant Marsekal (Purn) Chappy Hakim dalam Virtual Room CSE Acedemy Series Batch 5 bertajuk "Airworthiness Operation of Airline in The Middle Pandemic" yang diselenggarakan pada Kamis (11/2).

Dia menjelaskan bahwa memang pesawat yang sudah tua kerap mengalami kesulitan dalam memperoleh suku cadang.

"Masuk akal sebenarnya. Ini karena pesawat tua paling tidak ada beberapa kesulitan dalam memperoleh suku cadang, misalnya," jelas Chappy.

"Sementara itu, ada juga pesawat tua yang sudah tidak diproduksi lagi oleh pabriknya. Tentu saja akan kesulitan memperoleh suku cadangnya. Itulah sebabnya banyak juga dalam siklus maintenance kita. kenal istilah kanibal, (suku cadang) dipakai dari pesawat lain, misalnya," sambungnya.

Meski begitu, tekan Chappy, asumsi yang menyebut bahwa faktor usia menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kecelakaan pesawat tidak sepenuhnya benar.

"Pesawat baru yang performanya jauh lebih aman dan nyaman serta dengan improvisasi dan penyempurnaan ternyata juga bisa mengalami kecelakaan. Sehingga pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar," jelas Chappy.

Dia mengangkat dua kasus kecelakaan pesawat terbang terbaru yang terjadi di Indonesia, yaitu Lion Air JT-610 dengan pesawat B-737 Max 8 pada 29 Oktober 2018 lalu dan Sriwijaya Air SJ-182 degan pesawat B-737-500.

"Dua kecelakaan terakhir yang kita soroti sangat jelas merefleksikan pendapat ini. Lion Air JT-610 dengan pesawat B-737 Max 8 pesawat baru berusia satu tahun mengalami kecelakaan. Sedangkan pesawat Sriwijaya usianya memang lebih tua, di atas 25 tahun," papar. Chappy.

Dia menekankan bahwa kedua kecelakkaan tersebut mempelihatkan dengan jelas betapa usia pesawat terbang tidak memiliki korelasi dengan kecelakaan yang terhjadi.

"Status pesawat terbang ditentukan dengan S (Serviceable) atau US (UnServiceable), laik atau tidak laik terbang, alias fly worthy or not fly worthy," tandas Chappy. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.