Keterangan ini disampaikan oleh Presiden Bolivia Luis Arce dalam keterangannya yang dirilis pada Kamis (11/2) waktu setempat.
"Kami sekarang melihat cahaya di ujung terowongan. Setelah menanggung begitu banyak kematian dan melakukan segalanya untuk memerangi Covid-19, hari ini kami dapat menegaskan bahwa Februari ini kampanye umum massal untuk rakyat Bolivia harus dimulai," kata Arce, seperti dikutip dari
CGTN, Jumat (12/2).
Bolivia dan China menandatangani perjanjian di markas besar pemerintah Bolivia, dengan partisipasi pribadi dan virtual dari pihak berwenang dan perwakilan kedua negara.
Acara penting tersebut dihadiri oleh Arce, Wakil Presiden David Choquehuanca, menteri ketua Senat dan Kamar Deputi, dan Duta Besar China untuk Bolivia Huang Yazhong. Sementara otoritas China lainnya dan perwakilan dari Sinopharm milik negara berpartisipasi secara virtual.
Arce dalam pernyataannya mengakui upaya Sinopharm untuk memasok Bolivia dengan vaksin sejak bulan ini.
"Itu tidak akan mungkin terjadi jika pemerintah Bolivia tidak memiliki 'hubungan terbaik' dengan pemerintah China," kata Arce, seraya menambahkan vaksin itu adalah salah satu yang paling aman karena teknologinya yang tinggi.
Sementara, Duta Besar Huang mengenang momen saat presiden Bolivia dan Xi Jinpong mengadakan percakapan telepon pada 28 Januari lalu, untuk mengevaluasi hubungan bilateral, mencapai konsensus penting, termasuk tentang vaksin.
"Otoritas kedua negara telah bekerja keras dalam beberapa pekan terakhir untuk membuat kesepakatan ini menjadi kenyataan," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan dan Olahraga Bolivia Jeyson Auza mengungkapkan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada China atas dukungannya dalam memerangi Covid-19.
“Kami akan memiliki vaksin yang sudah terbukti efektifitasnya di beberapa negara seperti Brazil, Turki, Peru, Hongaria, Indonesia dan Senegal, dimana sudah banyak pesanan jutaan vaksin yang dihasilkan,†kata Auza.
"Senang sekali bisa mengatakan kepada rakyat Bolivia bahwa vaksin itu tidak lagi menjadi janji. Hari ini mereka menjadi kenyataan di Negara Plurinasional," ujarnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: