Laporan awal menyebut kobaran api muncul setelah kapal tanker gas meledak. Akibatnya ratusan kendaraan bahan bakar meledak yang membuat kobaran api menghancurkan pos bea cukai.
Meski begitu, para pejabat mengatakan penyebab kebakaran masih belum jelas.
Dilaporkan
AP, otoritas Iran mengirim 20 mobil pemadam kebakaran dan 21 ambulans ke perbatasan. Sementara sejumlah penduduk setempat berhasil mengendalikan api di kota perbatasan Islam Qala.
Gubernur provinsi barat Herat, Waheed Qatali mengatakan pihak berwenang Iran dan personel yang dipimpin NATO di Afghanistan telah dimintai bantuan untuk memadamkan api.
Di Herat, kobaran api merusak infrastrktur yang membuat sebagian besar listrik padam.
Dari gambar-gambar di televisi, asap hitam tebal dan api membumbung tinggi di udara di sekitar tempat kejadian.
Pada Sabtu malam, kantor berita negara Iran IRNA mengutip jurubicara gubernur Herat, Jilani Farhad melaporkan api sudah dapat dikendalikan, tetapi sekitar 500 kendaraan telah terbakar.
Sebelumnya, petugas penyelamat dan pasukan keamanan Afghanistan memindahkan ratusan tanker bahan bakar dan gas dari daerah itu.
Seorang pejabat perdagangan Iran, Hossein Akhundzadeh mengatakan lebih dari 300 kendaraan membawa gas, diesel, dan bensin meledak.
"Tidak diketahui apakah pengemudi bisa melarikan diri atau tidak," ujarnya.
Jurubicara perusahaan distribusi listrik Da Afghanistan Breshna Sherkat, Wahid Tawhidi mengatakan 100 megawatt listrik yang diimpor dari Iran ke provinsi erat telah diputus karena dua tiang terbakar.
Kepala Kamar Dagang dan Industri Herat, Younus Qazizada, mengatakan kobaran api telah menyebabkan kerugian jutaan dolar.
"Investigasi awal menunjukkan bahwa sejauh ini lebih dari 50 juta dolar AS kerusakan disebabkan oleh kebakaran," katanya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: