Pada Minggu (14/2), mahasiswa teknik berpakaian putih berkumpul di pusat kota Yangon. Mereka membawa spanduk bertuliskan tuntutan pembebasan Aung San Suu Kyi yang telah ditahan sejak 2 Februari, ketika militer mengambil alih kekuasaan.
Konvoi ribuan pengendara sepeda motor dan mobil juga melewati ibukota Naypyidaw, mereka memegang foto Aung San Suu Kyi.
Sebelumnya pada Sabtu malam (13/2), warga melakukan patroli di jalan-jalan kota Yangon dan Mandalay, khawatir akan adanya penangkapan pada malam hari oleh militer.
Pada saat yang sama, militer memberlakukan kembali aturan yang mewajibkan warga melaporkan tamu yang melakukan kunjungan. Mereka juga menangguhkan UU membatasi pasukan keamanan untuk menggeledah properti pribadi.
Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, sejak kudeta terjadi, lebih dari 384 orang ditangkap.
Kudeta yang dilakukan militer telah memicu aksi demonstrasi terbesar dalam satu dekade terakhir di Myanmar. Militer sendiri telah memberlakukan keadaan darurat selama satu tahun.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: