Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mundur Karena Disuntik Vaksin Lebih Dulu, Menlu Peru Bela Diri: Saya Masuk Kelompok Berisiko

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 15 Februari 2021, 12:59 WIB
Mundur Karena Disuntik Vaksin Lebih Dulu, Menlu Peru Bela Diri: Saya Masuk Kelompok Berisiko
Menteri Luar Negeri Peru Elizabeth Astete/Net
rmol news logo Menteri Luar Negeri Peru Elizabeth Astete telah mengajukan pengunduran dirinya kepada Presiden Francisco Sagasti setelah mengakui bahwa dia telah disuntik vaksin Covid-19 sebelum program vaksinasi massal dimulai.

Melalui surat pengunduran dirinya yang diunggah di Twitter pada Minggu (14/2), Astete mengungkap bahwa ia telah disuntik vaksin Covid-19 pada 22 Januari dengan vaksin Sinopharm.

Ia mengatakan keputusan itu diambil karena pekerjaannya yang berisiko, terlebih usianya yang sudah masuk ke dalam kelompok rentan. Bahkan pada Desember dan Januari ia melakukan kontak dengan orang-orang yang dites positif Covid-19. Astete juga telah melakukan tes Covid-19 pada 8 dan 26 Januari 2021 karena kontak tersebut.

"Untuk ini ditambah dengan kebutuhan saya harus pergi ke Tumbes untuk memenuhi tanggung jawab saya sebagai perwakilan daerah di Dewan Menteri dan batasan yang saya miliki untuk menjadi orang yang berisiko, yaitu 68 tahun," ujarnya seperti dikutip Sputnik.

Melalui surat tersebut, Astete juga menyoroti bagaimana kesalahan yang sama juga dibuat oleh mantan Presiden Vizcarra dan istrinya yang memicu opini publik.

"Sebagai hasil dari pengungkapan baru-baru ini tentang vaksinasi (mantan) Presiden Vizcarra dan istrinya dan dampak yang dapat dimengerti dari berita ini terhadap opini publik, saya menyadari kesalahan serius yang saya buat, itulah mengapa saya memutuskan untuk tidak menerima dosis kedua," lanjutnya.

Sebelumnya pada Sabtu (13/2), Sagasti juga menerima pengunduran diri Menteri Kesehatan Peru Pilar Mazzetti atas vaksinasi mantan Presiden Martin Vizcarra.

Sementara itu, Sagasti menerima dosis pertama vaksin China Sinopharm pada pekan lalu, ketika kampanye vaksinasi dimulai.

Peru sendiri mendapatkan 300 ribu dosis pertama vaksin Covid-19 Sinopharm pada 7 Januari untuk petugas kesehatan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA