Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Turki Ringkus 718 Orang Yang Diduga Terlibat Pembunuhan 13 Warga Sipil Di Irak Utara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 16 Februari 2021, 07:36 WIB
Turki Ringkus 718 Orang Yang Diduga Terlibat Pembunuhan 13 Warga Sipil Di Irak Utara
Pasukan tentara Turki di kota perbatasan Tal Abyad, Suriah/Net
rmol news logo Pihak berwenang Turki mengumumkan telah menahan sebanyak 718 orang yang diduga ikut menjadi bagian dari kelompok militan Kurdi yang dikatakan telah mengeksekusi 13 warga Turki di Irak utara, Senin (15/2) waktu setempat.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Kementerian Dalam Negeri Turki tidak memberikan rincian di mana penggerebekan itu terjadi tetapi mengatakan kepala Partai Demokratik Rakyat (HDP) pro-Kurdi di kota dan distrik termasuk di antara mereka yang ditangkap, seperti dilaporkan AFP, Senin (15/2).

HDP adalah partai oposisi terbesar kedua di Turki. Itu menyangkal semua hubungan formal ke PKK - sebuah kelompok yang diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan sekutu Barat Ankara lainnya.

Penangkapan massal itu diumumkan sehari setelah Ankara mengatakan bahwa pemberontak Partai Pekerja Kurdistan (PKK) telah mengeksekusi 13 tawanan di wilayah Irak itara.

Sebagian besar tawanan yang tewas adalah tentara dan polisi yang diculik di Turki tenggara dan disimpan di sebuah gua Irak.

Turki bulan ini melancarkan operasi militer terhadap pangkalan PKK di Irak utara yang menurut Erdogan dirancang untuk membebaskan 13 sandera tersebut.

PKK sendiri menyalahkan serangan udara Turki di pangkalan mereka atas kematian para sandera. PKK mengatakan ke-13 tawanan tersebut tewas ketika pasukan Turki mengebom gua tempat orang-orang itu ditahan setelah diculik dalam penggerebekan yang dimulai pada 2015-2016.

PKK telah melancarkan pemberontakan terhadap negara Turki sejak 1984 yang diperkirakan telah menewaskan puluhan ribu orang. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA