Hal itu dikonfirmasi oleh Juru Bicara militer Operation Inherent Resolve (OIR), Kolonel Wayne Marotto di akun Twitternya, Selasa (16/2).
"Laporan awal bahwa Penembakan Tidak Langsung mendarat di Pasukan Koalisi di Erbil malam ini. Ada 1 kontraktor sipil tewas, 5 kontraktor sipil terluka dan 1 anggota layanan AS terluka," cuit Kolonel Marotto, seperti dilaporkan
Al-Arabiya.
Sebelumnya, pemerintah daerah Kurdi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa beberapa roket menghantam Erbil dan sekitarnya pada Senin (15/2), sekitar pukul 9:30 malam waktu setempat, dan beberapa orang terluka, tanpa memberikan rincian lengkap.
Sumber keamanan Kurdi mengatakan setidaknya tiga roket mendarat di dekat Bandara Internasional Erbil di wilayah otonom pada larut malam. Wartawan Reuters mendengar beberapa ledakan keras dan melihat kebakaran terjadi di dekat bandara.
Sebuah kelompok yang menamakan dirinya Saraya Awliya al-Dam mengaku bertanggung jawab atas serangan di pangkalan pimpinan AS itu, seraya mengatakan bahwa mereka menargetkan "pendudukan Amerika" di Irak. Kelompok tersebut tidak memberikan bukti atas klaimnya itu.
Pasukan AS sendiri menempati pangkalan militer yang berdekatan dengan bandara sipil
Itu adalah serangan paling mematikan yang menghantam pasukan pimpinan AS selama hampir setahun di Irak, di mana ketegangan meningkat antara pasukan AS, sekutu Irak dan Kurdi mereka di satu sisi dan milisi yang berpihak pada Iran di sisi lain.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: