Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Australia Cabut Kewarganegaraan Terduga ISIS, Selandia Baru Kesal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 16 Februari 2021, 11:11 WIB
Australia Cabut Kewarganegaraan Terduga ISIS, Selandia Baru Kesal
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern/Net
rmol news logo Selandia Baru dibuat kesal dengan langkah Australia yang dianggapnya melepaskan tanggung jawab secara sepihak dengan membatalkan kewarganegaraan seorang wanita yang ditahan di Turki yang diduga terkait dengan ISIS.

Turki pada Senin (15/2) mengumumkan telah menahan tiga warga Selandia Baru, termasuk seorang wanita yang diduga anggota ISIS, Mereka ditangkap saat mencoba memasuki Turki secara ilegal dari Suriah.

Wanita itu diketahui memiliki kewarganegaraan ganda, Selandia Baru dan Australia. Namun Australia membatalkan kewarganegaraannya.

Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan langkah Australia adalah keliru karena membuat Selandia Baru harus memikul tanggung jawab sendiri.

Menurut Ardern, wanita tersebut bahkan tidak tinggal di Selandia Baru sejak usia enam tahun dan pindah ke Australia. Ia juga memiliki keluarga di Australia, juga berangkat ke Suriah dari Australia, menggunakan paspor Australia.

"Setiap orang yang berpikiran adil akan menganggap orang ini orang Australia, dan itu juga pandangan saya," kata Ardern, seperti dikutip Reuters.

"Kami yakin Australia telah melepaskan tanggung jawabnya sehubungan dengan orang ini dan saya secara pribadi telah menyampaikan hal itu kepada Perdana Menteri Morrison," lanjutnya.

Pihak berwenang Turki mengatakan wanita berusia 26 tahun itu diidentifikasi sebagai anggota ISIS. Sementara Ardern mengatakan dia telah bepergian dengan dua anak.

"Kesejahteraan anak juga perlu menjadi yang terdepan dalam situasi ini. Anak-anak ini lahir di zona konflik bukan karena kesalahan mereka sendiri," ucap Ardern.

Ardern menegaskan pihaknya akan terlibat dengan pihak berwenang Turki dan berupaya menjamin kesejahteraan anak-anak yang terlibat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA