Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, kerja sama antara Indonesia dan Hongaria di bidang ekonomi digital dan keamanan siber terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
"Sebagai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki ekosistem digital yang menjanjikan. Di sisi lain, Hongaria juga merupakan salah satu ekonomi digital terdepan di Eropa," ujar Retno dalam konferensi pers virtual bersama Szijjarto di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, pada Selasa (16/2).
Pada November lalu, Indonesia dan Hongaria telah meluncurkan website HUNINDOTECH 2.0. Itu merupakan wadah untuk mendekatkan pengusaha, profesional, dan investor untuk sektor digital untuk menjajaki kerja sama di bidang keamanan siber, inkubasi usaha rintisan, fintech, dan juga teknologi medis.
Bulan lalu, perusahaan Hongaria, Roatex, juga berhasil memenangkan tender proyek sietem pembayaran tol nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF).
Kepada Szijjarto, Retno juga menyoroti keprihatinan Indonesia terhadap diskriminasi komoditas minyak kelapa sawit oleh Uni Eropa.
Retno mengatakan, Indonesia berharap Joint Working Group on Vegetable Oils antara ASEAN dan Uni Eropa dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Saya terus mendorong Uni Eropa, termasuk Hongaria untuk mendukung upaya Joint Working Group ini," lanjutnya.
Terkait isu-isu di kawasan dan global, Retno juga bertukar pikiran perihal isu Palestina hingga kudeta militer di Myanmar.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: