Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menlu AS Antony Blinken Kecam Serangan Roket Yang Tewaskan Pasukannya Di Irak

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 16 Februari 2021, 16:25 WIB
Menlu AS Antony Blinken Kecam Serangan Roket Yang Tewaskan Pasukannya Di Irak
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken/Net
rmol news logo Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan sikap atas serangan serangan yang menewaskan satu orang dan melukai beberapa anggota Koalisi AS di wilayah Kurdistan di Irak utara pada Senin (15/2) malam waktu setempat.

Blinken mengatakan bahwa Amerika Serikat geram dan marah atas kejadian tersebut.

"Kami marah dengan serangan roket hari ini di Wilayah Kurdistan Irak. Laporan awal menunjukkan bahwa serangan itu menewaskan satu kontraktor sipil dan melukai beberapa anggota Koalisi, termasuk satu anggota layanan Amerika dan beberapa kontraktor Amerika," kata Blinken dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Al-Arabiya, Selasa (16/2).

Selain kecaman, Blinken juga mengirimkan simpati dan ucapan belasungkawa kepada para korban dan keluarganya.

"Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada orang-orang terkasih dari kontraktor sipil yang tewas dalam serangan ini, dan kepada rakyat Irak yang tidak bersalah dan keluarga mereka yang menderita tindakan kekerasan yang kejam ini.

Blinken juga mengatakan bahwa dirinya telah menghubungi Perdana Menteri Pemerintah Regional Kurdistan Masrour Barzani untuk mengambil langkah selanjutnya.

"Saya telah menghubungi Perdana Menteri Pemerintah Regional Kurdistan Masrour Barzani untuk berdiskusi insiden tersebut dan untuk menjanjikan dukungan kami atas semua upaya untuk menyelidiki dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab," ujarnya.

Setidaknya tiga roket mendarat di dekat Bandara Internasional Erbil, menurut Reuters. Beberapa ledakan keras dilaporkan terdengar di tempat kejadian dan kebakaran terjadi di dekat bandara.

Serangan di bandara Erbil jarang terjadi, dan roket adalah yang pertama menyerang daerah itu dalam lima bulan terakhir.

Saraya Awliya al-Dam mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang menurut mereka ditujukan pada "pendudukan Amerika" di Irak, tanpa disertai bukti apapun atas klaimnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA