Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mantan Dubes: Harusnya India Bisa Menjadi Negara Pelopor Toleransi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 16 Februari 2021, 22:45 WIB
Mantan Dubes: Harusnya India Bisa Menjadi Negara Pelopor Toleransi
Webinar IPF yang bertajuk Religious Peace on Global Stage: Islam-Hindu In India/Net
rmol news logo Kelahiran Pakistan dan Bangladesh, tidak terlepas dengan bagaimana kondisi hubungan antara Hindu dan Islam di India.
 
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif International Politics Forum (IPF), Aprilian Cena saat membuka webinar IPF yang bertajuk Religious Peace on Global Stage: Islam-Hindu In India, Senin (15/2).

Hadir sebagai pembicara dalam webinar tersebut H.E. Rizali Wilmar Indrakesuma, Duta Besar Indonesia untuk India 2012-2017); Fikri (Mahasiswa Aligarh Muslim University), serta Belly Rahmon (Mahasiswa University of Kerala, India).

Rizali Wilmar Indrakesuma dalam paparannya menyatakan, bahwa India seyogyanya dapat menjadi pelopor toleransi antar umat beragama, utamanya antar Hindu dan Islam.

Namun, India terkesan menunjukan wajah yang sebaliknya sebagai negara yang dikuasai elit-elit politik yang justru bertentangan dengan asas memelihara toleransi.

Selain itu, Rizali menambahkan, bahwa situasi hubungan yang memanas antara Hindu dan Islam di India masih terus berlangsung   

“Keadan dapat dikatakan menjadi memburuk bagi kelompok muslim di India saat Partai Janata (BJP) berkuasa secara mutlak (tanpa koalisi) sejak 2014 hingga kini,” katanya.

Berkaitan dengan upaya pembangunan harmoni hubungan kedua pihak, Rizali memprediksikan bahwa kedepannya akan sangat sulit perbaikan hubungan dibentuk walaupun terdapat perubahan struktur elit-elit politik di India.

“Kemugkinan Partai Kongres kembali merebut kekuasaan di India tahun 2020 nanti masih belum terlihat. Kalaupun Partai Kongres menang dalam Pemilu 2020 dan merebut tampuk pemerintahan dari BJP perbaikan hubungan tersebut sepertinya belum dapat diharapkan,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA