Hal itu disampaikan Al-Kadhimi dalam sebuah pernyataan pada Rabu (16/2). Dalam pernyataannya dia juga menyebut insiden di Erbil merupakan serangan teroris yang sengaja ingin menciptakan kekacauan.
"Tindakan teroris yang menargetkan wilayah Kurdistan bertujuan untuk menciptakan kekacauan," ujar perdana menteri seperti dilaporkan
Al-Arabiya, Selasa (16/2).
"Pemerintah Irak bertekad untuk memastikan bahwa situasi di kawasan itu bebas konflik dan Irak tidak akan berubah menjadi zona konflik," katanya.
Setidaknya tiga roket mendarat di dekat Bandara Internasional Erbil, menurut laporan Reuters. Beberapa ledakan keras dilaporkan terdengar di tempat kejadian dan kebakaran terjadi di dekat bandara.
Kelompok Saraya Awliya al-Dam, mengklaim berada di balik serangan tersebut, dikatakan mereka menargetkan "pendudukan Amerika" di Irak. Para pejabat Irak mengatakan kelompok itu terkait dengan Iran.
Beberapa kelompok yang memiliki hubungan dengan rezim Iran telah mengklaim serangkaian serangan roket dan bom pinggir jalan terhadap pasukan koalisi, kontraktor yang bekerja untuk koalisi dan instalasi AS - termasuk kedutaan besar di Baghdad - dalam beberapa bulan terakhir.
Sementara Iran telah membantah kaitan apa pun dengan serangan itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: