Dalam pernyataannya, Trump bahkan mengatakan jika Republik tetap mempertahankan McConnell, bisa dipastikan partai tersebut tidak akan meraih kemenangan kembali.
“Mitch adalah seorang politikus yang suram, cemberut, dan tidak tersenyum, dan jika Senator Republik akan tetap bersamanya, mereka tidak akan menang lagi,†kata Trump dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
Al-Jazeera, Rabu (17/2).
McConnell pada 13 Februari memilih untuk membebaskan mantan presiden tersebut dalam persidangan pemakzulan Senat AS, di mana Trump dituduh menghasut massa pendukungnya yang menyerbu Capitol Hill pada 6 Januari.
Senat pada akhirnya tidak memiliki cukup suara untuk menghukum Trump atas ‘hasutan pemberontakan’.
Tetapi dalam pidatonya setelah pemungutan suara, McConnell, yang pernah menjadi pendukung kuat mantan presiden, membuat teguran keras terhadap Trump. Dia menyalahkannya atas kerusuhan Capitol yang disebutnya sebagai pemberontakan yang menewaskan lima orang tersebut.
“Tidak diragukan lagi bahwa Presiden Trump secara praktis dan moral bertanggung jawab untuk memprovokasi peristiwa hari itu," kata McConnell dari lantai Senat.
“Orang-orang yang menyerbu gedung ini percaya bahwa mereka bertindak atas keinginan dan instruksi presiden mereka,†ujarnya.
Pidato McConnell, bersama dengan fakta bahwa tujuh senator Republik memilih untuk menghukum Trump, telah menyoroti bahwa beberapa legislator Republik ingin partai tersebut mulai menjauhkan diri dari Trump.
Tetapi mantan presiden Republik masih mempertahankan partai dan para pendukungnya, termasuk beberapa legislator Republik di Kongres yang tetap mendukungnya.
“Partai Republik tidak akan pernah bisa lagi dihormati atau kuat dengan 'pemimpin' politik seperti Senator Mitch McConnell di pucuk pimpinannya,†kata Trump dalam pernyataannya pada hari Selasa.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: