Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bendera Biru Membentang Di Pristina Dalam Perayaan Kemerdekaan Kosovo Ke-13

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 18 Februari 2021, 10:48 WIB
Bendera Biru Membentang Di Pristina Dalam Perayaan Kemerdekaan Kosovo Ke-13
Suasana alun-alun Kota Pristina pada Rabu 17 Februari 2021 menandai perayaan Hari Kemerdekaan Kosovo/Net
rmol news logo Negara termuda di Eropa, Kosovo, menandai ulang tahun ke-13 deklarasi kemerdekaannya pada Rabu (17/2). Ribuan orang turun ke jalan dan alun-alun untuk merayakan hari ulang tahun negara setelah para pemimpin menandai hari itu dengan upacara penghormatan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Penjabat Presiden, Vjosa Osmani, dalam upacara kemerdekaan mengungkapkan kebahagiaan dan suka citanya dengan mengatakan tujuan masa depan Kosovo adalah 'integrasi ke dalam komunitas Negara-negara Eropa'.

“Bendera biru yang menghiasi kota, membuat kami bangga dengan negara kami. Jalan yang kami tempuh sebelum kemerdekaan itu tidak mudah,” kata Osmani, merujuk pada warna latar belakang bendera nasional Kosovo, seperti dikutip dari Balkan Insight, Kamis (18/2).

Bekas provinsi Serbia yang sebagian besar beretnis Albania mendeklarasikan kemerdekaannya pada 17 Februari 2008.

Radio TV Kosovo (RTK) melaporkan, pihak berwenang di Pristina sejak kemarin telah merencanakan sejumlah acara untuk memperingati ulang tahun tersebut. Termasuk upacara pengibaran bendera Kosovo di depan markas besar pemerintah dan upacara peletakan karangan bunga di sebuah kompleks peringatan di Prekaz di makam mendiang Presiden Ibrahim Rugova.

Perdana Menteri sementara, Avdullah Hoti, juga mengenang kemerdekaan Kosovo sebagai 'proyek terbesar bangsa Albania sejak deklarasi kemerdekaan Albania pada tahun 1912'.

“Hari-hari seperti ini mengingatkan kami akan nilai-nilai patriotisme tertinggi. Pada hari-hari seperti ini kami menimba kekuatan dan berkomitmen pada hutang kami kepada anak-anak kami,” ujar Hoti.

Kosovo mengalami tahun-tahun yang menegangkan menuju kemerdekaan. Sejak perang di Kosovo, Serbia dan Kosovo mengalami ketegangan yang panjang. Krisis besar pertama setelah perang terjadi pada tahun 2004. Peristiwa ini, yang disebut Pemberontakan Maret, mengakibatkan kematian 19 orang, di antarnya 11 orang Albania dan delapan orang Serbia, sementara ratusan lainnya luka-luka.

Setelah pemberontakan, sebuah laporan pada tahun 2005 menyebutkan bahwa Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan merekomendasikan negosiasi tentang status akhir Kosovo.

Lalu Majelis Kosovo mendeklarasikan kemerdekaannya dari Serbia pada 17 Februari 2008 meskipun mendapat tentangan dari Serbia. Beograd menegaskan negara itu tetap menjadi bagian dari Serbia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA