Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menlu Wang Yi: China Murni Tidak Punya Tujuan Geopolitik Atau Keuntungan Ekonomi Dalam Kerja Sama Vaksin Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 18 Februari 2021, 13:32 WIB
Menlu Wang Yi: China Murni Tidak Punya Tujuan Geopolitik Atau Keuntungan Ekonomi Dalam Kerja Sama Vaksin Covid-19
Menteri Luar Negeri China Wang Yi /Net
rmol news logo Penasihat Negara sekaligus Menteri Luar Negeri China Wang Yi menegaskan kembali bahwa negaranya tidak pernah terkait pada ikatan politik apa pun dalam kerja sama internasional tentang vaksin Covid-19 atau berencana untuk mendapatkan keuntungan ekonomi darinya.

Hal itu disampaikan Wang saat menghadiri pertemuan virtual Dewan Keamanan PBB (DK PBB) mengenai distribusi vaksin Covid-19 pada Rabu (17/2).

Dalam pertemuan tersebut, Wang juga menekankan bahwa komunitas internasional sudah seharusnya bersatu dan bergandengan tangan, alih-alih saling bertepuk tangan selama masa sulit dalam memerangi pandemi. Dia juga mengatakan komunitas internasional juga harus memerangi semua bentuk disinformasi dan segala upaya untuk mempolitisasi pandemi.

“Anggota DK PBB, khususnya, perlu memberi contoh dalam hal ini,” ujarnya, seperti dikutip dari Global Time, Kamis (18/2).

“China selalu ingin membuat vaksin menjadi barang publik yang terjangkau yang dapat digunakan oleh orang-orang dari semua negara. Juga akan terus memperkuat kolaborasi di bidang vaksin dan bidang anti-pandemi lainnya untuk mempromosikan pembangunan komunitas kesehatan bagi semua umat manusia,” kata Wang.

Pernyataan Wang seolah menangkal laporan beberapa media Barat yang menuduh bahwa China terlibat dalam ‘diplomasi vaksin’ dan memperkuat posisi global dengan mengirimkan vaksin dan memberikan bantuan ke negara lain.

Dia mengatakan China tidak pernah mengejar tujuan geopolitik atau keuntungan ekonomi apa pun, juga tidak melampirkan kondisi politik apa pun dalam melakukan kerja sama internasional untuk vaksin Covid-19.

Dalam pertemuan Rabu, Wang mengusulkan agar Akses Global Vaksin Covax-19 (COVAX) sepenuhnya memprioritaskan negara berkembang, dan khususnya, memastikan pasokan vaksin dapat diakses dan terjangkau di negara-negara yang terkena sanksi atau konflik.

“Komunitas internasional harus sama sekali menolak ‘nasionalisme’ vaksin, mempromosikan distribusi vaksin yang adil dan merata di antara negara-negara maju dan berkembang,” katanya.

China mengumumkan pada 3 Februari lalu, bahwa mereka akan memberikan 10 juta dosis vaksin Covid-19 untuk program COVAX , terutama untuk negara berkembang. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA