Baru-baru ini wanita asal Israel yang identitasnya tidak disebutkan berhasil dibebaskan oleh Suriah dengan negosiasi yang ditengahi oleh Rusia.
Negosiasi tersebut meliputi pertukaran tahanan dengan dua warga Suriah, Nihal al-Maqt dan Dhiyab Qahmuz. Namun negosiasi tersebut juga berisi klausul rahasia.
Dilaporkan
Asharq Al-Awsat pada Sabtu (20/2), Israel diam-diam membeli vaksin Sputnik V untuk Suria yang senilai lebih dari 1 juta dolar AS.
Kendati begitu, seorang sumber anonim menolak spekulasi adanya klausul rahasia dan menyebut laporan tersebut sebagai informasi palsu. Ia menyebut pembelian vaksin Sputnik V untuk Suriah meupakan upaya kemanusiaan Israel.
Sementara itu, berdasarkan penyelidikan awal, wanita Israel yang ditahan oleh Suriah ditangkap ketika melintasi perbatasan di daerah Quneitra setelah memasuki desa Druze.
Dia sebelumnya berusaha memasuki Jalur Gaza tetapi dihentikan oleh tentara, kata militer. Setelah itu wanita itu tidak sengaja menyeberang ke Provinsi Quneitra.
Masih belum jelas apa alasan yang membuat wanita itu melintasi perbatasan.
Dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Kamis (18/2), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Presiden Rusia Vladimir Putin karena telah menengahi mengosiasi dengan Suriah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: