Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Beijing Tanggapi Rencana Parlemen Kanada Yang Keluarkan Mosi China Lakukan Genosida

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 23 Februari 2021, 14:29 WIB
Beijing Tanggapi Rencana Parlemen Kanada Yang Keluarkan Mosi China Lakukan Genosida
Ilustrasi/Net
rmol news logo Kedutaan Besar China di Kanada mengomentari tindakan parlemen negara yang mengeluarkan mosi mengatakan kebijakan Beijing di wilayah Xinjiang Uighur sebagai bentuk ‘genosida’, serta menyerukan penghapusan Olimpiade Musim Dingin 2022 dari Tiongkok.

Dalam tanggapannya, yang disampaikan pada Selasa (23/2), kedubes mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh parlemen Kanada adalah langkah yang buruk dan memalukan yang menunjukkan provokasi jahat terhadap 1,4 miliar orang China.

“Genosida memiliki definisi yang jelas dalam hukum internasional dan tidak ada yang dapat menyematkan label itu di China,” menurut pernyataan dari juru bicara kedutaan, seperti dikutip dari Global Times, Selasa (23/2).

“Selama enam dekade terakhir, volume ekonomi Xinjiang telah meningkat lebih dari 200 kali lipat dan PDB per kapita telah meningkat sekitar 40 kali lipat, sementara harapan hidup meningkat dari 30 menjadi 72 tahun,” lanjut pernyataan tersebut.

Mereka juga mengatakan, populasi Uighur meningkat dari 10 juta pada tahun 2020 menjadi 12,7 juta pada tahun 2018. Peningkatan populasi Uygur sebesar 25 persen lebih tinggi dari peningkatan 14 persen populasi di kawasan itu secara keseluruhan, dan jauh lebih tinggi dari peningkatan 2 persen populasi Han di sana.

“Berbicara tentang genosida, Kanada harus meletakkan tangannya di hatinya dan merenungkan sejarah tragis penduduk aslinya,” kata juru bicara itu.

Sebagian besar anggota parlemen Kanada yang mendukung langkah terbaru itu tidak pernah ke wilayah Xinjiang atau China, dan mereka menggunakan ‘hak asasi manusia’ sebagai alasan untuk manipulasi politik dengan tujuan mencampuri urusan dalam negeri China dan bersikap keras untuk kepentingan mereka sendiri di Kanada, menurut pernyataan tersebut.

Juru bicara juga menuduh Kanada mencari-cari kesalahan yang tidak ada dengan China, lalu menggunakan kebohongan untuk mempolitisasi olahraga, yang melanggar semangat Olimpiade dan melukai kepentingan semua atlet.

Dia kembali menekankan bahwa masalah terkait Xinjiang bukanlah tentang hak asasi manusia, etnis atau agama, tetapi tentang anti-kekerasan, anti-terorisme, dan anti-pemisahan diri.

Jubir menjelasakan, hanya ketika China mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengekang tren kegiatan teroris, kehidupan dan keselamatan semua kelompok etnis dapat dijamin, sehingga mereka dapat mengembangkan ekonomi dan meningkatkan kehidupan mereka.

Sejak 2018, lebih dari 1.200 pejabat PBB, diplomat, personel media, dan perwakilan agama dari lebih dari 100 negara telah mengunjungi Xinjiang, menyaksikan perkembangan kawasan yang stabil dan makmur, serta mengakui upaya Xinjiang dalam kontra-terorisme dan memerangi ekstremisme.

Terakhir, jubir mengatakan bahwa langkah terbaru yang dilakukan oleh Kanada tidak akan berhasil.  dan meminta agar mereka menghentikan aksi yang dia sebut lelucon anti-China.

“Langkah Kanada tidak akan berhasil dan kami mendesak para politisi itu untuk mengakui kenyataan dan berhenti mencampuri urusan dalam negeri China, berhenti mencari kepentingan pribadi melalui urusan Xinjiang dan menghentikan lelucon anti-China,” kata juru bicara itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA