Indonesia berupaya mencari penyelesaian damai di Myanmar yang bersifat proses politik demokrasi inklusif yang melibatkan semua pihak.
"Posisi Indonesia tidak pernah berubah, posisi Indonesia tetap sama," tegas Teuku Faizasyah, dalam keterangan pers virtual Kemlu.
Pernyataan itu sekaligus untuk merespons artikel kantor berita Inggris,
Reuters, yang menyebut bahwa Menlu Retno Marsudi mendorong adanya rencana aksi ASEAN mengirim peninjau untuk memastikan junta militer menggelar pemilu dengan adil.
Pada kenyataannya, Menlu masih menyamakan persepsi dan mengumpulkan pandangan dari Menlu ASEAN lainnya sebelum dilakukan pertemuan khusus Menlu se-ASEAN nantinya, jelas Faizasyah.
"Terlalu dini kalau disebut rencana aksi yang salah satunya menyebutkan seakan-akan mendukung adanya proses pemilu baru di Myanmar," katanya.
Indonesia sudah mengeluarkan satu statement yang sangat jelas terkait perkembangan politik di Myanmar.
"Indonesia juga menggarisbawahi bahwa perselisihan tentang hasil pemilihan umum kiranya dapat diselesaikan dengan mekanisme hukum yang tersedia untuk mengedepankan pendekatan dialog dalam mencari jalan keluar dari berbagai tantangan dan permasalahan yang ada."
KBRI Yangon, Myanmar, menjadi sasaran unjuk rasa massa antikudeta pada Selasa pagi, menyusul artikel dari Reuters tersebut. Media sosial Twitter dipenuhi gambar-gambar aksi protes yang membawa poster Aung San Suu Kyi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: