Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Masyarakat Spanyol Kutuk Aksi Perusakan Masjid

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 24 Februari 2021, 07:39 WIB
Masyarakat Spanyol Kutuk Aksi Perusakan Masjid
Ilustrasi/Net
rmol news logo Aksi teror berlatar Islamofobia kembali terjadi, kali ini aksi tersebut menimpa sebuah masjid di Spanyol.

Warga dan pejabat yang tinggal di San Javier, Murcia, sebuah kota kecil di Spanyol, mengutuk serangan yang terjadi terhadap rumah ibadah umat Islam di wilayah mereka pada akhir pekan kemarin.

Menurut laporan media lokal, La Verdad, serangan tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 dini hari, pada Minggu (18/2).

Seorang warga sekitar tempat kejadian bernama Francisca Chuecos mengatakan bahwa dirinya sedang berada di rumah ketika mendengar sebuah ledakan tak jauh dari tempat tinggalnya.

“Saya menderita insomnia jadi saya sedang duduk di sana sambil merokok di apartemen saya, tepat di atas tempat ledakan terjadi. Saya mendengar suara keras dan merasakan lantai bergerak,” kata Fransisca, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (23/2).

Setelah melihat api dan asap hitam, dia lalu memperingatkan tetangganya dan memanggil polisi, yang datang cukup cepat untuk memadamkan api sebelum menyebar ke dalam gedung. Jendela dan fasad bangunan masjid mengalami kerusakan akibat kejadian tersebut.

Polisi memperkirakan pelaku lebih dari satu orang. Mereka kedapatan menuliskan kata-kata 'death to Islam' di jendela bangunan masjid. Polisi memperkirakan kaleng cat yang dibakar menjadi alat peledak yang dimaksudkan untuk membakar rumah ibadah tersebut.

Serangan itu membuat banyak anggota komunitas multikultural bingung dan marah.

“Tidak pernah ada masalah dengan penduduk Spanyol atau Muslim. Kami semua saling menghormati,” kata Mohamed Mehdi, yang telah tinggal di lingkungan itu selama satu dekade, kepada La Verdad.

Imam masjid, Brahim Roubi, setuju dengan pendapat Mehdi, seraya menambahkan bahwa komunitasnya selalu ramah dan menerima komunitas Muslim.

"Saya sedikit khawatir karena kami tidak mengharapkan hal seperti ini terjadi, tetapi saya yakin ini akan menjadi insiden yang terisolasi," katanya, menurut harian tersebut.

“Siapapun yang ingin menyerang hidup damai kita tidak akan pernah mencapai tujuan mereka.”

Balai kota San Javier juga mengutuk serangan itu, mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan kecaman keras atas serangan kekerasan tersebut dan mendesak masyarakat bangga dengan "cara harmonis San Javier menjadi kota antar budaya dalam beberapa tahun terakhir".

Spanyol adalah rumah bagi sekitar 2,1 juta Muslim, dengan sekitar 100.000 tinggal di wilayah tenggara Murcia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA