Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kelelahan Rawat Pasien Covid-19, Perawat Di Portugal Minta Naik Gaji Bukan Hanya Dipuji

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 25 Februari 2021, 07:23 WIB
Kelelahan Rawat Pasien Covid-19, Perawat Di Portugal Minta Naik Gaji Bukan Hanya Dipuji
Ilustrasi/Net
rmol news logo Sejumlah perawat di Portugal menuntut kenaikan gaji. Selama pandemi, mereka telah bekerja keras berkali-kali lipat bahkan tidak pernah ada waktu bagi mereka untuk beristirahat. Saat ini, mereka bahkan mengaku sangat kewalahan dan nyaris putus asa.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Seperti yang dialami Inez Lopez perawat Rumah Sakit Sao Jose. Ia mengaku sangat sedih, putus asa, dan juga kecewa. Bekerja tanpa henti di ruangan yang penuh dengan pasien Covid-19, Lopes dan teman-teman medisnya tetap berusaha profesional membantu pasien.

"Kami kewalahan," katanya, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (24/2).

Di tengah malam ia dan rekan-rekannya memulai shift untuk merawat pasien di unit perawatan intensif Covid-19  di jantung kota Lisbon. Ia mengaku sangat mencintai pekerjaannya. Namun, gaji yang rendah dan pekerjaan yang luar biasa membuatnya hampir menyerah.

Ia mengatakan banyak orang memuji apa yang sudah ia dan teman-temannya lakukan. Sebagai pekerja di garis depan, semua orang memuji pengabdian mereka. Mereka bekerja teramat keras di tengah ancaman tertular virus corona. Namun, pujian saja tidak cukup untuk membayar letih mereka yang masih harus tetap berkejaran memenuhi kebutuhan keluarga karena rendahnya gaji dan kurangnya kesempatan untuk naik jabatan.

"Mereka para politikus itu mengatakan kami adalah yang terbaik di dunia tetapi kemudian tidak ada kenaikan gaji," kata Lopes, 30 tahun.

“Pujian dan tepuk tangan dan berterima kasih kepada kami tidak akan menyelesaikan apa pun,” katanya lagi.

Walau sangat letih, para perawat di sana masih harus mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Ada hampir 45.500 perawat di layanan kesehatan nasional (SNS) yang dibagi menjadi tiga kategori profesional. Hampir setengahnya, termasuk Lopes, menghasilkan 1.465 dolar AS atau sekitar 20,5 juta rupiah per bulan sebelum dipotong pajak. Setelah dikurangi pajak, beberapa perawat hanya mendapatkan sekitar 16 juta, menurut Nurses Order.

Laporan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) 2019 mengatakan, gaji perawat meningkat di sebagian besar negara sejak krisis ekonomi, tetapi turun di negara-negara seperti Portugal dan tetangganya, Spanyol.

Tahun lalu, sebanyak 1.230 perawat mengajukan dokumen Nurses 'Order agar bisa bekerja di luar negeri, mencari perbaikan.

Pada bulan Januari, pemerintah menyetujui tindakan sementara untuk mendukung layanan kesehatan, termasuk bonus 50 persen untuk pembayaran lembur dan kemungkinan menambah tenaga kerja. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA