Pengumuman tersebut disampaikan kepala Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) Taiwan Chen Shih-chung pada Rabu (24/2) waktu setempat. Sebelumnya, aturan tersebut akan dicabut, namun mengingat situasi yang belum kondusif maka akhirnya aturan tersebut kembali diperpanjang.
Meskipun langkah-langkah itu akan berakhir pada 28 Februari, Chen mengatakan bahwa sehubungan dengan varian virus corona baru di berbagai negara, orang-orang yang menghadiri pertemuan besar harus tetap memakai masker dan menghindari makan untuk mencegah penyebaran komunitas.
Mereka yang melanggar aturan dan tidak mengindahkan peringatan dapat dihukum dengan denda antara 3.000-15.000 TWD (103-538 dolar AS).
Taiwan akan mengakhiri langkah-langkah pencegahan epidemi musim gugur dan musim dingin pada 28 Februari, seperti dilaporkan
Taiwan News, Rabu (24/2).
Dengan berakhirnya langkah tersebut, mereka akan melakukan pelonggaran beberapa langkah pembatasan, termasuk mencabut larangan masuk bagi pelancong asing dan penumpang transit, mengizinkan orang asing masuk negara berisiko rendah dan menengah dengan visa bisnis jangka pendek untuk mengajukan pengurangan karantina, serta mengizinkan orang asing datang ke Taiwan untuk perawatan medis dalam keadaan tertentu.
Namun demikian, warga asing yang datang ke Taiwan tetap diwajibkan untuk menyiapkan laporan uji Covid-19, mengatur fasilitas karantina, dan melengkapi laporan kesehatan online sebelum kedatangan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: