Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Calon Direktur CIA: China Musuh Yang Tangguh, Tapi Juga Jangan Remehkan Rusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 25 Februari 2021, 09:22 WIB
Calon Direktur CIA: China Musuh Yang Tangguh, Tapi Juga Jangan Remehkan Rusia
Calon Direktur CIA pilihan Joe Biden, William Burns/Net
rmol news logo Calon Direktur CIA pilihan Joe Biden, William Burns, mengatakan jika ia terpilih oleh Senat, maka ia akan fokus pada 'musuh utama AS' yaitu China.

Pada Rabu (24/2) ia mengatakan kepada komite Senat bahwa dia melihat China sebagai pesaing.  Ia pun bersumpah akan fokus pada ada empat prioritas utamanya, yaitu 'people, partnerships, China dan technology', seperti yang dilaporkan Reuters, Kamis (25/2)

"China adalah musuh yang tangguh dan otoriter yang telah memperkuat kemampuannya untuk mencuri kekayaan intelektual, menekan rakyatnya, memperluas jangkauannya, dan membangun pengaruh di Amerika Serikat," kata Burn.

Persaingan dengan China adalah prioritas utama bagi pemerintahan Biden dan bagi anggota Kongres, menurutnya. Butuh strategi bipartisan jangka panjang serta pembaruan domestik dan intelijen yang solid dalam menghadapi 'musuh' mereka itu.

Burns adalah pegawai dinas luar negeri karir pertama yang dipilih untuk menjalankan CIA. Selama 33 tahun ia meniti karir pada Departemen Luar Negeri AS. Ia pernah menjadi duta besar AS untuk Rusian saat pemerintahan George W. Bush. Juga pernah menjadi wakil menteri luar negeri di bawah pemerintahan Barack Obama. Bahkan, ia terlibat dalam pembicaraan rahasia yang membuka jalan menuju kesepakatan nuklir Iran 2015.

Burns menghadapi tekanan dari Partai Republik dan Demokrat jika ia terpilih nanti, tentang bagaimana dia akan menangani China. Anggota panel Partai Republik, Senator Marco Rubio dari Florida, menegaskan China ingin menggantikan AS sebagai negara dominan dunia, secara ekonomi dan militer.
 
Burn kemudian mengingatkan bahwa bukan hanya China, ancaman lainnya yang harus dihadapi AS adalah Rusia, Korea Utara, dan Iran, selain perubahan iklim, masalah kesehatan global, dan ancaman dunia maya sebagai risiko besar.

Burns kemudian menceritakan bagaimana ia menghadapi Rusia. Ketika ia menjabat sebagai duta besar AS untuk Rusia dari 2005 hingga 2008, diminta untuk mempertimbangkan perilaku jahat Moskow, terutama di dunia maya setelah peretasan SolarWinds yang luas yang secara tentatif dikaitkan oleh komunitas intelijen AS dengan Kremlin.

"Sebagian besar rambut putih saya berasal dari bertugas di Rusia selama bertahun-tahun. Selalu merupakan kesalahan untuk meremehkan Rusia dan Putin," kata Burns.

Kekuatan Rusia saat ini mungkin terlihat menurun, tetapi AS harus jeli dengan ancaman yang tersembunyi.

Burns ingat pernah menyaksikan serangan penolakan layanan di Estonia oleh Rusia dan menggambarkan kampanye SolarWinds sebagai seruan yang sangat keras untuk AS tentang kerentanan rantai pasokan negara.

"Penting bagi CIA untuk bekerja lebih keras untuk mengembangkan kemampuan mendeteksi jenis serangan ini," katanya.

Komite intelijen Senat akan berunding dan menentukan pilihan mereka pada pekan mendatang. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA