Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Didesak Mundur Oleh Tentara, PM Armenia Ancam Berhentikan Kepala Angkatan Darat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 26 Februari 2021, 00:11 WIB
Didesak Mundur Oleh Tentara, PM Armenia Ancam Berhentikan Kepala Angkatan Darat
Perdana Menteri Nikol Pashinyan berbicara di depan pendukungnya di alun-alun pusat kota, Kamis 25 Februari 2021/net
rmol news logo Perdana Menteri Nikol Pashinyan mengatakan bahwa saat ini Armenia tidak memiliki musuh di dalam negeri. Namun, ia mengakui, banyak hal yang harus dibenahi dan beberapa masalah 'sangat penting' harus segera ditemukan jalan keluarnya.     

Pashinyan berbicara kepada para pendukungnya yang berbaris di jalan-jalan dan alun-alun pusat Kota Yerevan pada Kamis (25/6), sebagai tanggapannya atas desakan beberapa pihak yang memintanya mundur.

“Harus ada suasana persaudaraan di Republik Armenia, dan ini bukan berarti tidak akan ada debat politik,” kata Pashinyan, seperti dikutip dari Radio of Armenia.

Pashinyan mengajak para pendukungnya untuk datang ke pusat kota Yerevan, atau yang dikenal sebagai Republic Square, setelah Angkatan Bersenjata mengeluarkan pernyataan yang menuntut pengunduran dirinya. Pashinyan berupaya mejelaskan apa yang terjadi pada pemerintahannya dan meminta para pendukungnya untuk terus menggalang persatuan agar tidak mudah digoyahkan dalam situasi seperti saat ini.

Pada Kamis )25/2) Angkatan Bersenjata Armenia mengeluarkan pernyataan agar Perdana Menteri Nikol Pashinyan segera mengundurkan diri. Dalam surat pernyataan yang ditandatangani oleh Kepala Staf Umum, wakilnya, dan lebih dari tiga lusin komandan militer, mereka mengatakan bahwa Nikol sudah tidak bisa lagi memegang jabatan itu karena tidak mampu mengatasi krisis yang menimpa Armenia.

Tidak lama setelah itu, Angkatan Bersenjata mengeluarkan surat pernyataan kedua, yang menyatakan bahwa sikap mereka itu tidak didasari oleh tekanan siapa pun.

“Pernyataan Staf Umum Angkatan Bersenjata tanggal 25 Februari itu tidak dikendalikan oleh siapa pun atau di bawah tekanan siapa pun. Ini adalah keyakinan dan posisi yang jelas dari para Jenderal dan Perwira, yang tujuannya adalah untuk melayani keselamatan tanah air pada saat yang genting ini,” kata Staf Umum dalam pernyataan yang dibagikan.

Dalam pidatonya di depan pendukungnya, Pashinyan mengulang kembali kalimatnya, bahwa apa yang dilakukan Angkatan Laut itu adalah  'percobaan kudeta militer' dan bahwa tentara dan abdi negara tidak boleh terlibat dalam politik.

Tidak lama setelah surat pernyataan itu beredar, Pashinyan pun mengeluarkan perintah pencopotan Kepala Staf Angkatan Darat, Onik Gasparyan.

Pashinyan berpesan agar para prajurit fokus pada menjalankan tugas mereka untuk melindungi tanah air dan tidak pernah kehilangan kewaspadaan akan adanya pihak-pihak yang menginginkan permusuhan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA