Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

AS dan Uni Eropa Minta Semua Pihak Yang Berselisih Di Armenia Agar Tenang Dan Hormati Reformasi Demokrasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 26 Februari 2021, 06:18 WIB
AS dan Uni Eropa Minta Semua Pihak Yang Berselisih Di Armenia Agar Tenang Dan Hormati Reformasi Demokrasi
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Armenia/Net
rmol news logo Amerika Serikat melalui Kedutaan Besarnya di Armenia mengimbau agar semua pihak yang berselisih berusaha untuk bersikap tenang. Situasi di Yerevan dalam beberapa hari terakhir ini menjadi sorotan kedutaan dan berharap ketegangan tidak semakin meningkat.

“Kami mendorong semua pihak untuk bersikap tenang dan menahan diri serta meredakan ketegangan secara damai, tanpa kekerasan,” kata pernyataan Kedutaan, Kamis (25/2) seperti dikutip dari Radio of Armenia.

Perdana Menteri Nikol Pashinyan tengah menghadapi desakan dari berbagai pihak untuk segera mundur. Desakan itu juga semakin dikipasi oleh pernyataan Angkatan Bersenjata Armenia yang meminta Pashinya sudah tidak mampu lagi menjaga negara dan harus segara mundur.

Jalan-jalan di pusat kota Yerevan ramai oleh ratusan pengunjuk rasa. Tak mau kalah, Pashinyan juga mengumpulkan pendukungnya di alun-alun pusat kota untuk menegaskan komitmennya dan mengatakan bahwa Angkatan Bersenjata telah berusaha melakukan 'kudeta militer' terhadapnya.

Kedutaan menyampaikan bahwa AS berkomitmen mendukung reformasi demokratis Armenia yang sejalan dengan nilai-nilai bersama. Ini menjadi hal yang mendesak bagi lembaga dan proses demokrasi saat orang Armenia berupaya mengatasi perbedaan politik mereka melalui dialog, bunyi pernyataan itu.

Seruan juga datang dari Uni Eropa (UE). Juru Bicara Utama untuk Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan, Peter Stano mengatakan UE meminta semua pihak untuk tenang dan menghindari retorika atau tindakan yang dapat menyebabkan eskalasi lebih lanjut.

“Perbedaan politik harus diselesaikan secara damai dan taat pada prinsip dan proses demokrasi parlementer,” kata UE dalam pernyataannya. Hal itu sejalan dengan Konstitusi Armenia, bahwa angkatan bersenjata harus menjaga netralitas dalam masalah politik dan akan berada di bawah kendali sipil'.

"Mempertahankan tatanan demokrasi dan konstitusional adalah satu-satunya cara Armenia dapat secara efektif mengatasi tantangan yang dihadapinya," bunyi pernyataan itu.  

Desakan agar Pashinyan mundur telah terdengar sejak penandatanganan pakta bersama antara Armenia dan Azerbaijan yang ditengahi Rusia. Dua hari setelah pernyataan genjatan senjata itu, massa mengamuk dan kecewa pada Pashinyan yang dianggapnya telah gagal menjaga kedaulatan Armenia.

Aksi protes berminggu-minggu itu sempat menghilang. Dalam beberapa hari terakhir protes itu kembali terdengar dan langsung dimotori oleh Angkatan Bersenjata. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA