“Kami mendorong semua pihak untuk bersikap tenang dan menahan diri serta meredakan ketegangan secara damai, tanpa kekerasan,†kata pernyataan Kedutaan, Kamis (25/2) seperti dikutip dari
Radio of Armenia.
Perdana Menteri Nikol Pashinyan tengah menghadapi desakan dari berbagai pihak untuk segera mundur. Desakan itu juga semakin dikipasi oleh pernyataan Angkatan Bersenjata Armenia yang meminta Pashinya sudah tidak mampu lagi menjaga negara dan harus segara mundur.
Jalan-jalan di pusat kota Yerevan ramai oleh ratusan pengunjuk rasa. Tak mau kalah, Pashinyan juga mengumpulkan pendukungnya di alun-alun pusat kota untuk menegaskan komitmennya dan mengatakan bahwa Angkatan Bersenjata telah berusaha melakukan 'kudeta militer' terhadapnya.
Kedutaan menyampaikan bahwa AS berkomitmen mendukung reformasi demokratis Armenia yang sejalan dengan nilai-nilai bersama. Ini menjadi hal yang mendesak bagi lembaga dan proses demokrasi saat orang Armenia berupaya mengatasi perbedaan politik mereka melalui dialog, bunyi pernyataan itu.
Seruan juga datang dari Uni Eropa (UE). Juru Bicara Utama untuk Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan, Peter Stano mengatakan UE meminta semua pihak untuk tenang dan menghindari retorika atau tindakan yang dapat menyebabkan eskalasi lebih lanjut.
“Perbedaan politik harus diselesaikan secara damai dan taat pada prinsip dan proses demokrasi parlementer,†kata UE dalam pernyataannya. Hal itu sejalan dengan Konstitusi Armenia, bahwa angkatan bersenjata harus menjaga netralitas dalam masalah politik dan akan berada di bawah kendali sipil'.
"Mempertahankan tatanan demokrasi dan konstitusional adalah satu-satunya cara Armenia dapat secara efektif mengatasi tantangan yang dihadapinya," bunyi pernyataan itu.
Desakan agar Pashinyan mundur telah terdengar sejak penandatanganan pakta bersama antara Armenia dan Azerbaijan yang ditengahi Rusia. Dua hari setelah pernyataan genjatan senjata itu, massa mengamuk dan kecewa pada Pashinyan yang dianggapnya telah gagal menjaga kedaulatan Armenia.
Aksi protes berminggu-minggu itu sempat menghilang. Dalam beberapa hari terakhir protes itu kembali terdengar dan langsung dimotori oleh Angkatan Bersenjata.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: