Virus ini secara tidak proporsional berdampak pada etnis minoritas di banyak negara serta menyerang komunitas yang lebih miskin. Perkembangan vaksin bahkan dapat memperlebar ketimpangan yang ditimbulkannya, karena negara-negara yang lebih kaya telah membeli pasokan yang jauh melebihi kebutuhan mereka.
Di bidang politik, wabah virus corona juga telah menciptakan perpecahan, dengan negara-negara menutup perbatasan dan bersaing satu sama lain untuk mengamankan pasokan perawatan kesehatan. ‘Nasionalisme vaksin’ dan permainan menyalahkan asal-usul pandemi semakin menghambat persatuan internasional.
Hal ini menjadi perhatian dari perwakilan China untuk PBB, Chen Xu, di mana dia mengungkap sebuah fakta yang menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 telah menyebabkan krisis besar bagi kemanusiaan.
“Wajar untuk mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah memicu krisis kemanusiaan yang serius dan mengungkap masalah di badan hak asasi manusia multilateral, termasuk perhatian dan masukan yang tidak memadai untuk masalah seperti hak-hak ekonomi, sosial dan budaya, kesetaraan sosial, perlindungan bagi kelompok yang rentan, dan diskriminasi anti-rasial,†ujar Chen dalam wawancara dari kantornya di Swiss, seperti dikutip dari
CGTN, Kamis (25/2).
Chen mengatakan, hal ini sekaligus menjadi tantangan yang harus dihadapi organisasi hak asasi manusia internasional, soal bagaimana mencari cara untuk mengatasi dampaknya.
Diplomat senior China itu saat ini tengah mengikuti sesi ke-46 pertemuan Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, yang berlangsung dari 22 Februari hingga 23 Maret.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: