Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Larangan Dicabut, Australia Siap Sambut Kembali Boeing 737 MAX

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 26 Februari 2021, 11:57 WIB
Larangan Dicabut, Australia Siap Sambut Kembali Boeing 737 MAX
Boeing 737 MAX milik Singapore Airlines/Net
rmol news logo Setelah hampir dua tahun memberlakukan larangan, Australia akhirnya mengizinkan Boeing 737 MAX kembali terbang.

Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil (CASA) pada Jumat (26/2) mengumumkan pencabutan larangan tersebut. Sehingga Australia menjadi negara pertama di Asa Pasifik yang akan kembali menggunakan 737 MAX.

"Kami yakin bahwa pesawat (737 MAX) aman," ujar penjabat kepala CASA, Graeme Crawford, seperti dikutip Reuters.  

CASA juga mengatakan pihaknya telah menerima persyaratan pengembalian layanan komprehensif yang ditetapkan oleh Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat sebagai status desain untuk 737 MAX,.

Maskapai penerbangan Australia sendiri tidak mengoperasikan 737 MAX. Namun Fiji Airways dan Singapore Airlines menggunakan pesawat itu dalam penerbangan ke Australia sebelum akhirnya 737 MAX di-grounded pada Maret 2019.

Sejauh ini belum ada informasi yang menjelaskan kapan maskapai itu akan melanjutkan penerbangan ke Australia mengingat situasi pandemi Covid-19.

Meski Australia telah memberi izin, Fiji Airways dan Singapore Airlines juga perlu menerima persetujuan untuk menggunakan 737 MAX dari regulator penerbangan nasional mereka.

Sementara itu, regulator di Amerika Serikat, Eropa, Inggris, Kanada, Brasil, dan Uni Emirat Arab telah menyetujui kembalinya 737 MAX setelah modifikasi teknis dan pelatihan pilot tambahan.

Seorang eksekutif senior mengatakan, Boeing masih bekerja dengan regulator dan pelanggan untuk mengembalikan 737 MAX ke langit di Asia.

737 MAX dilarang setelah dua kecelakaan fatal pada 2018 dan 2019 di Indonesia dan Ethiopia yang menewaskan 346 orang. Dua kecelakaan tersebut membuat Boeing mendapatkan investigasi yang menyeluruh dan dunia menyoroti lemahnya pengawasan FAA. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA