Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Analis Rusia: Desakan Mundur Dari Militer Wajar Karena PM Armenia Selalu Menghindari Tanggung Jawab

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 27 Februari 2021, 06:01 WIB
Analis Rusia: Desakan Mundur Dari Militer Wajar Karena PM Armenia Selalu Menghindari Tanggung Jawab
Ilmuwan politik Rusia Andrei Areshev/Net
rmol news logo Ilmuwan politik Rusia Andrei Areshev mengatakan, situasi di Armenia saat ini lebih kepada ketidakpuasan masyarakat terhadap kepemimpinan perdana menteri. Ia melihat, perdana menteri saat ini lebih membawa Armenia ke dalam jurang kehancuran.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

“Saya melihat Moskow telah bereaksi terhadap situasi di Armenia, tetapi hanya di sekitar pernyataan Staf Umum Angkatan Bersenjata Armenia. Solusi dari masalah saat ini adalah tentang keinginan rakyat Armenia dan tidak ada yang memenuhi keinginan itu. Ini soal ketidakpuasan. Armenia yang sedang rapuh pada awalnya menuntut pendekatan yang sama sekali berbeda. Dan kedatangan orang yang tidak memadai 'dari jalanan' ke kekuasaan, tidak membantu Armenia menjadi lebih baik," ujarnya kepada ArmInfo, Jumat (25/2).

Perdana Menteri Nikol Pashinya telah menghadapi desakan mundur dari berbagai pihak. Mantan jurnalis dan editor yang menjabat sebagai perdana menteri sejak 2018 itu tetap bertahan tidak mau mundur di tengah fokusnya terhadap perbaikan infrastruktur Armenia pasca kekalahan pahit dari Azerbaijan pada konflik Nagorno-Karabakh.

Pada Kamis (25/2) para tentara dan polisi ikut mengeluarkan pernyataan desakan mundur sang perdana menteri.

Areshev mengatakan bahwa pernyataan militer itu cukup beralasan. Pashinyan mengalihkan tanggung jawabnya sendiri atas kekalahan dalam perang kepada kepala Staf Umum. Ketegangan politik internal juga tumbuh dari keinginan Pashinyan untuk menghindari tanggung jawab dan tetap berkuasa dengan cara apa pun.

"Agak sulit untuk mengatakan berapa lama  lagi Pashinyan yang akan tetap berkuasa. Satu hal yang jelas bagi saya, setiap hari kekuasaannya membuat Armenia semakin lemah, semakin tidak terorganisir. Jalan keluar dari kebuntuan ini tidaklah mudah, tetapi itu ada," katanya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA