Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Saudi Tolak Laporan Intelijen AS Soal Keterlibatan Putra Mahkota MBS Dalam Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 27 Februari 2021, 12:49 WIB
Saudi Tolak Laporan Intelijen AS Soal Keterlibatan Putra Mahkota MBS Dalam Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi
Ilustrasi/Net
rmol news logo Pemerintah Arab Saudi dengan tegas menolak rilis laporan intelijen AS yang diberikan kepada Kongres AS mengenai pembunuhan Jamal Khashoggi pada 2018.

Penolakan tersebut disampaikan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Arab Saudi pada Jumat (26/2).

Kementerian luar negeri Arab Saudi mengatakan bahwa pihaknya menyesalkan perilisan laporan tersebut. Mereka juga mengatakan itu benar-benar kesimpulan yang salah dan tidak dapat dibenarkan.

"Pemerintah Kerajaan dengan tegas menolak kesimpulan yang kasar dan tidak benar yang terkandung dalam laporan tentang kepemimpinan Kerajaan dan tidak dapat diterima dengan cara apapun, dan bahwa laporan itu termasuk serangkaian informasi dan kesimpulan tidak benar lainnya," kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Al-Arabiya, Sabtu (27/2).

"Kerajaan juga menegaskan apa yang sebelumnya dikeluarkan dalam hal ini oleh otoritas yang kompeten di Kerajaan, yang mengatakan bahwa kasus ini adalah kejahatan keji yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum dan nilai Kerajaan yang dilakukan oleh kelompok yang melanggar semua peraturan dan melanggar kekuasaan lembaga tempat mereka bekerja," tambah pernyataan tersebut.

Kementerian Luar Negeri juga mengatakan Kerajaan menolak masalah apa pun yang akan merugikan kepemimpinan, kedaulatan, dan independensi peradilannya.

Khashoggi dibunuh pada 20 Oktober 2018, setelah perkelahian terjadi di konsulat Arab Saudi di Istanbul, kata jaksa penuntut umum Arab Saudi pada saat itu. Saat itu dia mengunjungi konsulat untuk menyelesaikan dokumen terkait perceraiannya.

Pada saat itu, otoritas Arab Saudi menangkap 18 orang Saudi untuk diselidiki sehubungan dengan peristiwa seputar pembunuhan Khashoggi.

"Semua tindakan yudisial yang diperlukan telah diambil untuk menyelidiki mereka dan membawa mereka ke pengadilan, dan keputusan pengadilan terakhir dikeluarkan terhadap mereka," kata pernyataan itu.

Mereka juga mengatakan keluarga Khashoggi telah menerima keputusan tersebut, dan memaafkan para terdakwa.

Putra-putra mendiang Khashoggi mengatakan pada Mei lalu mengatakan bahwa mereka telah mengampuni para pembunuh ayah mereka. Pengadilan Arab Saudi pada Desember 2019 menghukum mati lima orang atas pembunuhan Khashoggi, dan tiga lainnya dijatuhi hukuman total 24 tahun penjara.

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengatakan kepada CBS dalam wawancara '60 Minutes' pada 2019 bahwa dia mengambil "tanggung jawab penuh" atas pembunuhan mengerikan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi tetapi membantah tuduhan bahwa dia memerintahkannya.

"Ketika kejahatan dilakukan terhadap warga negara Saudi oleh pejabat, bekerja untuk pemerintah Saudi, sebagai pemimpin saya harus bertanggung jawab. Ini adalah kesalahan. Dan saya harus mengambil semua tindakan untuk menghindari hal seperti itu di masa depan," katanya pada saat itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA