Tumpahan minyak tersebut diperkirakan bocor dari sebuah kapal tanker yang membawa muatan minyak di lepas pantai Israel. Tumpahan minyak kemudian terbawa oleh badai besar yang terjadi pekan lalu, dan menyeret minyak ke wilayah Israel serta Lebanon, tepatnya di garis pantai yang membentang dari kota perbatasan Naqura hingga kota Tirus di selatan.
Salah satu pantai yang terdampak parah oleh tumpahan minyak itu adalah Cagar Alam Pantai Ban yang merupakan situs penting untuk bersarang penyu tempayan dan penyu hijau yang terancam punah.
Perwakilan manajemen cagar alam tersebut, Mouin Hamze mengatakan bahwa pihaknya khawatir tumpahan itu dapat membahayakan kehidupan laut dan keanekaragaman hayati di daerah tersebut.
Cagar alam itu sendiri mencakup wilayah sekitar 3,8 kilometer perseg dari pantai serta perairan laut yang berdekatan. Situs itu dimasukkan dalam Kawasan yang Dilindungi Khusus dari Kepentingan Mediterania pada tahun 2012.
Hamze memperkirakan bahwa operasi pembersihan minyak di pantai akan memakan waktu setidaknya 15 hari.
"Kami akan mulai menghilangkan bintik-bintik (zat) ter mulai dari pantai cadangan, dan ratusan relawan akan membantu dalam operasi pembersihan," kata Hamze seperti dikabarkan
Al Jazeera.
“Cagar alam ini menderita sekitar dua ton tar, 90 persennya tersembunyi di bawah pasir,†tambahnya.
Bukan hanya Lebanon, Israel juga kerepotan membereskan tumpahan minyak. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahkan menggelontorkan dana sekitar 14 juta dolar AS untuk membersihkan garis pantai negara yang tercemari oleh tumpahan minyak. Dia menyebut bahwa kejadian itu adalah bencana lingkungan terbesar di Israel.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: