Dalam pengumuman pada Sabtu malam (27/2), Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan lockdown akan berlaku selama sepekan karena munculnya kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.
"Kemungkinan besar akan ada kasus tambahan di masyarakat," kata Ardern, seperti dimuat
Reuters.
Sebelum memberlakukan lockdown, pemerintah juga telah memberikan perintah tinggal di rumah selama tiga hari pada pertengahan Februari lalu, setelah muncul kasus terkait varian virus corona Inggris.
Meski tidak ada kasus yang dilaporkan pada Minggu (28/2), namun totalnya sudah ada 14 kasus terkait varian Inggris.
"Terlepas dari upaya terbaik kami hingga saat ini, kasus-kasus baru-baru ini telah muncul, padahal seharusnya tidak," kata Ardern.
Untuk mengendalikan virus, pemimpin oposisi, Judith Collins, menyerukan hukuman yang lebih keras terhadap mereka yang tidak mengikuti protokol kesehatan.
"Tidak ada yang ingin melakukan kuncian masuk dan keluar," kata Collins dalam sebuah pernyataan.
Lockdown kedua yang berlaku di Auckland termasuk ke dalam Level 3, yang memungkinkan warga meninggalkan rumah hanya untuk berbelanja penting dan bekerja. Selebihnya, tempat umum akan ditutup.
Seiring dengan kebijakan tersebut, pemerintah juga meningkatkan pembatasan di negara bagian lain hingga Level 2, yang melarang pertemuan publik.
Keputusan itu membuat sejumlah acara olahraga yang direncanakan di Auckland terhambat. Penyelenggara perlombaan kapal pesiar America's Cup mengatakan final head-to-head antara Italia dan Selandia Baru yang akan dimulai 6 Maret ditunda hingga setidaknya 10 Maret.
Sementara pertandingan kriket Twenty20 International keempat antara Selandia Baru melawan Australia telah dialihkan ke Wellington di mana akan dimainkan secara tertutup.
Selandia Baru yang memiliki populasi 5 juta, telah mencatat lebih dari 2.000 kasus virus corona sejak dimulainya pandemi dan 26 kematian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: