Presiden Armen Sarkissian pada Sabtu (27/2) mengeluarkan pernyataan bahwa ia menolak menandatangani perintah Perdana Menteri Nikol Pashinyan yang memintanya mencopot kepala tentara itu karena telah menentang pemerintahan yang sah dengan menyerukan pengunduran diri seorang perdana menteri.
Kepala Kantor Perdana Menteri Arsen Torosyan dalam sebuah pernyataan mengungkapkan keberatan presiden sangat tidak masuk akal.
"Kantor Perdana Menteri menganggap keberatan itu tidak berdasar dan tidak menerimanya," kata Torosyan seperti dikutip dari
Radio of Armenia, Minggu (28/2). Ia menambahkan bahwa kebenaran akan ditunjukkan dengan cara yang ditentukan oleh hukum.
"Menurut Pasal 14, Klausul 2 Konstitusi RA, Angkatan Bersenjata Republik Armenia menjaga netralitas dalam masalah politik dan berada di bawah kendali sipil," ujar Torosyan.
Sikap penolakan Armen itu juga ditunjukkan dengan mengirimkan rancangan keputusan tersebut kembali ke Kantor Perdana Menteri. Tidak lama kemudian, perdana menteri pun segera mengumumkan bahwa dia telah mengirimkannya kembali kepada presiden.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: