"Pada hari simbolis 1 Maret, kita harus menegaskan kembali keteguhan publik untuk melindungi demokrasi sipil, tatanan konstitusional dan kekuatan rakyat di Republik Armenia," katanya, seperti dikutip dari
Radio of Armenia, Minggu (28/2).
"Maksud saya, tentunya ini bukan perlindungan kekuasaan pemerintah ini atau kekuasaan saya, tetapi kekuasaan rakyat. Saya tidak punya kekuasaan di negeri ini, di sini kekuasaan itu milik orang-orang yang telah melimpahkannya kepada saya untuk jangka waktu tertentu,†ujar Pashinyan.
Peristiwa kelam 1 Maret 2008 tidak akan pernah ada lagi, begitu juga dengan bentrokan sipil, katanya.
Pashinyan dalam pidato yang disiapkannya untuk memperingati 1 Maret mengatakan, apa yang akan ia sampaikan merujuk pada 'upaya kudeta militer' yang terus-terusan menyerangnya. Ia juga akan membahas keputusan presiden Armenua yang menolak menandatangani usulannya agar memecat Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata, dengan menyebutnya sebagai 'tidak dapat dipahami'.
Sepuluh orang tewas saat bentrok dengan polisi pada 1 Maret 2008. Pertempuran terjadi di Mardakert dan beberapa kota lainnya yang dipicu atas protes pemilihan umum Armenia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: