Pria berusia 74 tahun itu berpidato di Konferensi Tindakan Politik Konservatif (CPAC) di Orlando dalam pidato kunci yang sangat dinanti-nantikan pada Minggu (28/2) waktu setempat, seperti dilaporkan
AFP, Senin (1/3).
Trump berjalan ke atas panggung untuk kembali menikmati tepuk tangan meriah yang panjang oleh para loyalis yang bersorak-sorai, sebagian besar hadirin datang tanpa masker meskipun ada pandemi virus corona.
"Apakah kamu sudah merindukanku?" kata Trump, suaranya kembali menggema seperti dulu.
"Saya berdiri di hadapan Anda hari ini untuk menyatakan bahwa perjalanan luar biasa yang kita mulai bersama ... masih jauh dari selesai."
Dalam pidatonya, mantan Presiden AS ke-45 itu mengatakan kepada kaum konservatif yang antusias bahwa ia dapat mencalonkan diri sebagai presiden lagi pada tahun 2024, dan berusaha untuk menegaskan kembali dominasinya atas Partai Republik yang kehilangan kekuasaan.
Tapi, sementara ia tengah menata rencana masa depannya, Trump juga membiarkan kerumunan menebak-nebak apakah ia akan menantang Presiden Joe Biden dalam pertandingan ulang.
"Saya akan terus berjuang di sisi Anda. Kami tidak akan memulai partai baru," katanya. "Kami memiliki Partai Republik. Ini akan menjadi kuat dan bersatu tidak seperti sebelumnya."
Dalam pidatonya itu, Trump kembali menggaungkan penipuan pemilu. Agaknya ia mengabaikan pesan banyak orang untuk melupakan masa lalu dan maju ke masa depan.
"Sebenarnya Anda tahu mereka baru saja kehilangan Gedung Putih," kata Trump tentang Demokrat, yang lagi-lagi mempromosikan kebohongan bahwa dirinya kalah dalam pemilu karena adanya kecurangan.
"Kami memiliki proses pemilu yang sangat buruk dan korup yang harus segera diperbaiki. Pemilu ini telah dicurangi," kata Trump. "Dan Mahkamah Agung dan pengadilan lain tidak mau berbuat apa-apa."
Tepuk tangan riuh terdengar, disusul dengan teriakan, "kamu menang, kamu menang" dari para hadiirin.
Trump juga mengatakan ingin menyelamatkan budaya dan identitas Amerika Serikat. Ia melukiskan Amerika sebagai tanah yang terbagi.
"Keamanan kita, kemakmuran kita dan identitas kita sebagai orang Amerika dipertaruhkan," katanya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: