Grenell, dalam cuitannya di akun Twitter pada Senin (1/3) mengatakan bahwa tidak ada yang baru dalam laporan tersebut, dan hanya menjadi 'manipulasi intelijen untuk keuntungan politik' semata.
"Tidak ada yang baru dalam laporan Khashoggi yang dikemas ulang yang dirilis oleh tim Biden. Itu adalah pengemasan ulang yang tidak beralasan dari intel dan karena itu merupakan manipulasi intelijen untuk keuntungan politik," cuitnya, seperti dikutip dari
Al-Arabiya, Senin (1/3).
Laporan yang dideklasifikasi oleh Presiden AS Joe Biden menuduh bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menyetujui operasi 2018 yang menyebabkan pembunuhan Khashoggi di konsulat Arab Saudi di Istanbul, tuduhan yang segera dibantah Kementerian Luar Negeri Arab Saudi tak lama setelah laporan tersebut dipublikasikan.
"Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sepenuhnya menolak penilaian negatif, salah dan tidak dapat diterima dalam laporan yang berkaitan dengan kepemimpinan Kerajaan, dan mencatat bahwa laporan tersebut berisi informasi dan kesimpulan yang tidak akurat," kata kementerian luar negeri Arab Saudi dalam sebuah pernyataan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: