Dapat Tekanan Internasional, Junta Militer Myanmar Minta Polisi Tak Gunakan Amunisi Langsung

Polisi Myanmar bersiap menghadapi para pengunjuk rasa/AP

Militer juga meminta petugas keamanan untuk tidak menggunakan amunisi langsung untuk menghadapi demonstrasi besar-besaran yang bertujuan untuk menolak kudeta.
Pengumuman itu disampaikan dalam siaran yang dikelola militer, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (2/3).
Unjuk rasa pada Sabtu (27/2) dan Minggu (28/2) di Myanmar telah menjadi yang paling mematikan sejak kudeta pada 1 Februari. Lantaran 18 pengunjuk rasa dinyatakan tewas dan lebih dari 30 lainnya terluka.
Militer juga menangkap lebih dari 1.300 pengunjuk rasa yang melakukan aksi di seluruh penjuru negeri.
Gelombang baru aksi unjuk rasa diperkirakan akan terjadi pada Selasa, di mana warga akan meluapkan kemarahannya setelah pemimpin sipil Aung San Suu Kyi mendapatkan dakwaan tambahan.
Di tengah kekerasan yang terus meningkat, militer Myanmar menghadapi tekanan internasional. Beberapa negara bahkan telah memberlakukan sanksi.
Para menteri luar negeri ASEAN dijadwalkan untuk bertemu secara khusus pada Selasa untuk membahas situasi di Myanmar untuk pertama kalinya sejak kudeta. Itu karena selama ini ASEAN masih memegang prinsip non-intervensi terhadap urusan dalam negeri anggotanya.
Tetapi negara-negara ASEAN sepakat bahwa situasi di Myanmar dapat berpengaruh terhadap kestabilan kawasan.

EDITOR: SARAH MEILIANA GUNAWAN
Tag:
Kolom Komentar
Video
Ketika Anies Baswedan Mempengaruhi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)
Sekjen PBB Antonio Gutteres dan pimpinan C40 Cities mengadakan dialog dengan tema: Dialogue Between C40 Mayors and UN Se..
Video
RMOL World View • Antara AS, Iran Dan Israel
Tiga tahun setelah ditinggalkan Amerika Serikat, kesepakatan nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) kembali d..
Video
Rekaman CCTV Anggota Brimob Tewas Dikeroyok
Sebuah rekaman video CCTV pengeroyokan anggota Polri dan TNI oleh tujuh pemuda di Obama Cafe Jl Falatehan I Kebayoran Ba..