Gubernur Zamfara, Bello Matawalle pada Selasa (2/3) mengumumkan para siswa saat ini sudah aman dan bersama pihak berwenang. Saat ini mereka dibawa ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan.
"Hari ini, kami sudah menerima anak-anak yang disekap sejak hari Jumat (26/2). Saya memulai kesepakatan damai, yang membuahkan hasil yang positif. Tidak ada uang tebusan yang dibayarkan kepada siapa pun. Saya bersikeras bahwa kami tidak akan memberikan apapun kepada salah satu dari mereka," ujar Matawalle kepada
Al Jazeera.
Polisi awalnya mengumumkan bahwa ada 317 gadis yang diculik dari Government Girls Science Secondary (GGSS) di desa Jangebe.
Tapi Matawalle mengatakan bahwa jumlah total siswa perempuan yang diculik adalah 279 orang.
Pejabat pemerintah telah berbicara dengan para penculik yang disebut sebagai bandit setelah serangan sekolah ketiga Nigeria dalam waktu kurang dari tiga bulan terakhir.
Bandit itu memiliki senjata berat dan berkuasa di wilayah barat laut dan tengah Nigeria. Dalam beberapa tahun terakhir, bandit aktif melakukan penculikan untuk mendapat uang tebusan.
Pada 2016, pemerintah mengerahkan militer ke wilayah tersebut. Kesepakatan damai dengan bandit juga dibuat pada 2019. Namun serangan masih terus berlanjut.
Lebih dari 300 anak laki-laki diculik pada Desember dari sebuah sekolah di Kankara. Mereka kemudian dibebaskan, tetapi memicu ingatan warga akan aksi penculikan oleh Boko Haram.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: