Penunjukan itu diumumkan pada Senin (1/3), seperti dikutip
Al Jazeera. Farfan sendiri pernah menjabat sebagai wakil menteri untuk perawatan komprehensif di kementerian kesehatan.
Menkes sebelumnya, Juan Carlos Zevallos mengundurkan diri pada 26 Februari. Ia diduga memiliki peran dalam program vaksinasi di sebuah panti jompo di mana ibunya tinggal.
Di Twitter, Moreno menyatakan kepercayaannya pada Farfan yang dapat mengatur program vaksinasi di Ekuador.
Data dari Universitas Johns Hopkins menunjukkan, saat ini Ekuador telah melaporkan lebih dari 286 ribu kasus Covid-18 dengan lebih dari 15.800 kematian.
Selain Ekuador, sejumlah pejabat pemerintahan di negara lain juga menghadapi skandal terkait program vaksinasi.
Menteri Kesehatan Argentina Gines Gonzalez Garcia mengundurkan diri pada 19 Februari setelah dia dituduh membiarkan sejumlah orang melakukan vaksinasi, meski program tersebut belum dimulai.
Berdasarkan daftar yang dirilis pemerintah, setidaknya ada 70 oranng VIP yang mendapatkan vaksin lebih dulu, termasuk menteri ekonomi berusia 38 tahun dan mantan Presiden Eduardo Duhalde, istri, serta anak-anaknya.
Sementara itu, di Peru, menteri kesehatan dan menteri luar negeri terpaksa mundur bulan lalu setelah terungkap hampir 500 pejabat pemerintah diam-diam menerima suntikan Covid-19 sebelum vaksin tersedia untuk umum.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Presiden Ekuador Lenin Moreno telah menunjuk menteri kesehatan baru. Ia adalah seorang ahli bedah berusia 63 tahun, Rodolfo Farfan. 
(1).jpg)
.jpeg)