Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mengaku Tak Bersalah, Eks Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Siap Banding Hingga Ke Pengadilan HAM Eropa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 03 Maret 2021, 09:08 WIB
Mengaku Tak Bersalah, Eks Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Siap Banding Hingga Ke Pengadilan HAM Eropa
Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy/Net
rmol news logo Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy yang telah divonis tiga tahun hukuman karena korupsi mengaku siap mengajukan banding. Bahkan ia siap berjuang hingga ke Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa karena merasa tidak bersalah.

Pengadilan Prancis pada Senin (1/3) telah memutuskan hukuman bagi Sarkozy karena mencoba menyuap seorang hakim dan menggunakan pengaruhnya sebagai seorang mantan presiden pada 2014. Hukuman itu adalah satu tahun penjara dan dua tahun hukuman percobaan.

Namun pada Selasa (2/3), Sarkozy memprotes keputusan itu dan menyatakan bahwa ia tidak bersalah. Pria 66 tahun itu mengatakan bahwa ia hanya korban ketidakadilan dan putusan pengadilan dipenuhi dengan inkonsistensi serta keberpihakan politik.

Sarkozy pun menekankan akan mengajukan banding atas keputusan pengadilan.

“Saya mengajukan banding atas keputusan tersebut, mungkin saya harus melanjutkan perjuangan ini hingga ke Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa,” kata Sarkozy kepada surat kabar Le Figaro, seperti dikutip Reuters.

“Itu akan menyakitkan bagi saya untuk membuat negara saya sendiri dikutuk, tetapi saya siap melakukannya karena itu akan menjadi harga demokrasi," lanjutnya.

Sarkozy merupakan seorang konservatif yang menjabat sebagai presiden selama satu periode, dari 2007 hingga 2012.

Sarkozy diadili dengan dua orang terdakwa lainnya, pengacaranya Thierry Herzog dan Gilbert Azibert, seorang hakim senior. Kasus tersebut berpusat pada percakapan telepon antara Sarkozy dan Herzog yang direkam oleh polisi pada tahun 2014.

Ketika itu penyelidik tengah menyelidiki dugaan bahwa Sarkozy telah menerima dana tidak sah dari pewaris L'Oreal, Liliane Bettencourt untuk kampanye pilpres 2007.

Jaksa penuntut menyebut Sarkozy dan Herzog telah menyuap Azibert dengan pekerjaan bergengsi di Monaco dengan imbalan informasi mengenai penyelidkan tersebut.

Sejumlah politisi senior dari oposisi kanan-tengah bersatu untuk membela Sarkozy. Sebelum diadili, Sarkozy disebut-sebut akan terjun kembali ke politik dalam pilpres 2022. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA