Namun begitu, ia juga mengakui bahwa AS bisa berkolaborasi dengan China di waktu-waktu tertentu.
"Kami akan mengelola ujian geopolitik terbesar abad ke-21, yaitu hubungan kami dengan China," kata Blinken di Departemen Luar Negeri pada Rabu (3/3), seperti dikutip dari
AFP.
"China adalah satu-satunya negara dengan kekuatan ekonomi, diplomatik, militer, dan teknologi, yang secara serius menantang sistem internasional yang stabil dan terbuka. Hubungan kami dengan China akan kompetitif pada saat yang seharusnya, bisa kolaboratif dan bisa juga bermusuhan. Kami akan melibatkan China dari posisi yang kuat," katanya,
Apa yang dikatakan Blinken senada dengan pandangan Washington sejak era Donald Trump yang bersama diplomat utamanya Mike Pompeo memandang China sebagai lawan tangguh dan akan menghukum Beijing atas pandemi dan praktik perdagangan.
Blinken juga berjanji akan memperjuangkan hak-hak Hong Kong dan etnis Uighur. Jika masalah itu tidak segera ditangani maka dikhawatirkan China akan bertindak dengan impunitas yang lebih besar.
Ada banyak yang bertentangan dengan China, tetapi Blinken mengatakan pemerintahan Biden bisa saja menjadikan hal itu sebagai sesuatu yang lebih efektif dengan menjalin kerja sama.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: