Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pidato Paus Di Irak: Hentikan Perang Dan Segala Bentuk Kekerasan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 06 Maret 2021, 06:54 WIB
Pidato Paus Di Irak: Hentikan Perang Dan Segala Bentuk Kekerasan
Paus Fransiskus saat disambut oleh Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi di bandara saat kedatangan/Net
rmol news logo Paus Fransiskus yang telah berada di Irak menyerukan agar segala jenis kekerasan bisa dipadamkan. Kekerasan militer, perang saudara, dan perselisihan agama yang telah melanda Irak selama beberapa dekade harus segera diakhiri dan memberikan kesempatan bagi perdamaian.

"Semoga bentrokan senjata dihentikan, semoga tindakan kekerasan dan ekstremisme berakhir," katanya, dalam pertemuan dengan Presiden Irak Barham Salih, para politisi, dan diplomat di istana presiden, Jumat (5/3).

Irak menyambut hangat kunjungan Paus ke negara itu. Ratusan orang berkumpul dalam kelompok kecil untuk melihat Paus dalam iring-iringan menuju Baghdad dengan BMW antipeluru.

Ketika turun dari pesawat dan menerima sambutan Presiden Barham Salih, Paus terlihat berjalan tertatih-tatih, menandakan nyeri panggulnya kambuh. Penyakitnya itu juga yang membuatnya banyak membatalkan berbagai kunjungan resmi.

Paus Fransiskus tiba di bandara Baghdad pada Jumat (5/3). Ia mengatakan harus melakukan kunjungan ini setelah sempat tertunda karena pandemi. Ia merasa harus mengunjungi Irak setelah negara itu 'menjadi martir selama bertahun-tahun'.

"Irak telah menderita oleh dampak perang yang menghancurkan, bencana terorisme, dan konflik sektarian. Mereka yang sering didasarkan pada fundamentalisme tidak mampu menerima hidup berdampingan secara damai dari berbagai kelompok etnis dan agama," kata Francis dalam pidatonya yang berapi-api.

Paus pun memberikan penghormatan kepada orang-orang yang terbunuh dalam serangan yang dimotivasi oleh agama. Ia mengunjungi sebuah gereja Baghdad di mana orang-orang Islam bersenjata membunuh sekitar 50 jemaah pada tahun 2010.

"Kematian mereka adalah pengingat bahwa kekerasan atau pertumpahan darah tidak sesuai dengan ajaran agama yang sebenarnya," kata Paus. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA