Pengunduran diri tersebut disampaikannya lewat sepucuk surat surat kepada Presiden Lenin Moreno, yang juga diunggahnya di akun Twitter pribadinya pada Jumat (5/3).
"Ini adalah keputusan pribadi saya sendiri untuk mengajukan pengunduran diri saya yang tidak dapat dibatalkan sebagai menteri," kata Pazmino dalam suratnya, seperti dikutip dari
AFP, Sabtu (6/3).
Sebelumnya, pada hari Senin awal pekan, Majelis Nasional menyerukan pencopotan Pazmino, serta kepala polisi dan layanan penjara atas peristiwa kerusuhan yang oleh Presiden Moreno disebut sebagai peristiwa 'barbarisme'.
Pihak berwenang mengatakan kerusuhan minggu lalu itu dipicu oleh bentrokan antara geng kriminal yang bersaing memperebutkan kekuasaan dan yang diduga terkait dengan kartel Meksiko dan Kolombia.
Selain karena desakan, Pazmino mengatakan alasannya mengundurkan diri juga karena alasan kesehatan, mengatakan dia telah didiagnosis untuk kedua kalinya dengan Covid-19.
Dia mengatakan ini menambah komplikasi pada penyakit serius yang tidak dia identifikasi, dan membuatnya menghadapi risiko yang sangat besar dan ketidakmungkinan untuk melanjutkan tugasnya sebagai menteri.
Pazmino menjabat November lalu setelah pemecatan menteri saat itu, Maria Paula Romo karena penggunaan tabung gas air mata kadaluwarsa selama protes kekerasan pada Oktober 2019.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: