Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bertemu Ulama Syiah Irak Dan Kunjungi Tempat Kelahiran Nabi Ibrahim, Paus Berterima Kasih Kepada Umat Muslim

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 06 Maret 2021, 18:48 WIB
Bertemu Ulama Syiah Irak Dan Kunjungi Tempat Kelahiran Nabi Ibrahim, Paus Berterima Kasih Kepada Umat Muslim
Paus Fransiskus melakukan pertemuan antar tokoh-tokoh agama di Kota Ur, Irak pada Sabtu 6 Maret 2021/Net
rmol news logo Paus Fransiskus mengadakan pertemuan dengan para tokoh agama terkemuka di kota kuno Ur, tempat kelahiran Nabi Abraham.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Di tempat ini, reruntuhan kuno dari milenium ke-4 masih berdiri utuh.

"Tempat yang diberkati ini membawa kita kembali ke asal usul kita, ke kelahiran agama kita," kata Paus di depan reruntuhan berusia 6.000 tahun itu.

"Hari ini kami, Yahudi, Kristen dan Muslim, bersama dengan saudara kami dari agama lain, menghormati ayah kami Abraham," kata Paus, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (6/3).

Kota ini pernah menjadi pusat perdagangan penting dengan 60.000 penduduk. Paus memilih situs arkeologi di sepanjang Sungai Efrat ini untuk membagikan pesan rekonsiliasi.

Paus berterima kasih atas upaya komunitas Muslim untuk membantu membangun kembali tempat-tempat ibadah Kristen ketika pasukan ISIS menyapu bagian utara negara itu pada tahun 2014. ISIS bersumpah untuk mendirikan markas besar kekhalifahan di Irak dan membawa kampanye mereka ke Roma. Mereka bahkan mengancam akan mengeksekusi Paus.

"Teroris menyerang, menghancurkan sebagian dari warisan agama yang luar biasa," kata Paus. "Saya memikirkan relawan muda Muslim di Mosul, yang membantu memperbaiki gereja dan biara, membangun persahabatan persaudaraan di atas puing-puing kebencian, dan orang-orang Kristen dan Muslim yang saat ini bersama-sama memulihkan masjid dan gereja."

Sebelum tiba di Kota Ur, Paus Fransiskus melakukan kunjungan kehormatan dengan ulama terkemuka Ali al-Sistani, pemimpin spiritual jutaan Muslim Syiah. Keduanya membicarakan tentang perdamaian antar agama.

Paus Fransiskus menelusuri gang-gang sempit di kota suci Najaf di Irak, dengan sekitar 10.000 personel pasukan keamanan Irak yang dikerahkan untuk melindunginya.

Ayatollah Sistani, 90, adalah sosok tertutup yang jarang menerima kunjungan internasional. Kedatangan Paus merupakan bagian dari upaya Vatikan untuk membangun dialog dengan Syiah dan merupakan perpanjangan dari kebijakan penjangkauan St. Yohanes Paulus II ke agama-agama utama lainnya.

Setelah pertemuan selama 45 menit, Vatikan mengeluarkan pernyataan bahwa Paus menggunakan kesempatan itu untuk berterima kasih kepada ulama Syiah karena berbicara membela mereka yang paling rentan dan teraniaya, dan untuk menegaskan "pentingnya persatuan rakyat Irak." rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA