Demikian disampaikan Dutabesar Republik Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi di acara diskusi
Jaya Suprana Show episode “Diplomasi Ekonomi Kreatif,†yang berlangsung secara daring, Jumat (5/3).
Selain transformasi digital, Dubes juga menggarisbawahi pentingnya UMKM Indonesia untuk segera melakukan transformasi hijau dengan menghasilkan produk yang ramah lingkungan, serta transformasi keselamatan dengan memastikan proses produksi yang aman, sehat, dan bersih.
"Ketiga transformasi tersebut mutlak dilakukan sebagai upaya pembenahan agar UMKM Indonesia mampu bertahan dan bersaing di tingkat global," ujar dia.
Umar Hadi menambahkan, menyadari pentingnya perubahan pola pikir dan karakter di masa pandemi Covid-19, KBRI Seoul sejak awal tahun 2021 telah menjalani tiga transformasi tersebut. Tujuan utamanya, untuk semakin memberikan pelayanan terbaik untuk WNI di Korea Selatan.
Dalam diskusi
one-on-one itu, Jaya Suprana menyampaikan kekagumannya atas inisiatif Dubes Umar Hadi dalam mempromosikan batik sebagai produk ekonomi kreatif dan ikon budaya Tanah Air selama ini.
Umar Hadi menerima Rekor Dunia dari Museum Rekor Indonesia pada 29 November 2020 lalu atas prestasi KBRI Seoul dalam menyelenggarakan pagelaran virtual dan memfasilitasi penjualan Batik secara daring dan berhasil menembus nilai transaksi lebih dari Rp1 miliar.
Sebelum diskusi berakhir, Dubes RI di Seoul itu mengajak Jaya Suprana dan audiens untuk tur virtual menyaksikan Hutan Batik Indonesia. Koleksi Batik dan Hanbok yang terbuat dari Batik oleh UMKM Indonesia turut ditampilkan.
Rencananya, pada penghujung Maret ini, KBRI Seoul akan kembali menggelar Virtual Show berkolaborasi dengan perancang senior Indonesia, Samuel Watimena.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: