Seorang perwira senior dari pasukan paramiliter Assam Rifles yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, 48 warga Myanmar, termasuk delapan polisi sudah melintasi perbatasan India, memasuki negara bagian Mizoram.
"Sedikitnya 85 warga sipil dari Myanmar telah menunggu di perbatasan internasional untuk memasuki India," tambah pejabat itu, seperti dikutip
AFP.
Laporan media India mengatakan mereka yang telah melintasi perbatasan termasuk polisi dan pejabat lokal yang menolak untuk mengikuti perintah junta militer.
Otoritas Myanmar sendiri telah mengirim surat kepada India untuk meminta delapan polisi yang melarikan diri dikirim kembali. Surat itu dikirim ke pejabat di distrik Champhai, Mizoram.
"Untuk menjaga hubungan persahabatan antara kedua negara tetangga, Anda dengan hormat diminta untuk menahan delapan personel polisi Myanmar yang telah tiba di wilayah India dan diserahkan ke Myanmar," begitu isi surat tersebut.
Pihak berwenang di India sendiri mengatakan tengah mempelajari surat tersebut.
Sejauh ini, India tidak memberikan pernyataan kutukan atas kudeta militer yang terjadi di Myanmar pada 1 Februari. Namun Duta Besar India untuk PBB menyatakan bahwa demokrasi Myanmar yang telah dibangun beberapa tahun terakhir tidak boleh dirusak.
Setelah junta militer merebut kekuasaan dari tangan pemerintahan sipil, Myanmar dilanda aksi protes tidak berkesudahan yang telah memakan lebih dari 50 korban jiwa.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: