Olivier Dassault Tewas Dalam Kecelakaan Helikopter, PM Macron Berduka

Dalam laporan AFP, Dassault tewas ketika helikopternya jatuh di dekat resor mewah Deauville, Prancis utara sekitar pukul 18.00  waktu setempat. Sang pilot juga dilaporkan tewas.

Lewat unggahan di Twitter, Presiden Emmanuel Macron menyampaikan penghormatan untuk pria 69 tahun, sekaligus ayah tiga anak itu.

"Olivier Dassault mencintai Prancis. Kapten industri, anggota parlemen lokal, komandan cadangan di angkatan udara. Sepanjang hidupnya dia tidak pernah berhenti melayani negara kita," ujar Macron.

Macron menyebut kematian Dassault sebagai "kerugian besar" dan mengirimkan belasungkawa kepada keluarga Dassault, salah satu yang paling berpengaruh di Prancis dengan minat yang mencakup aeronautika, pertahanan, pelelangan, anggur, dan media.

Badan investigasi kecelakaan udara nasional Prancis, BEA, mengatakan kecelakaan yang dialami Dassault terjadi tidak lama setelah ia lepas landas. Ketika itu, cuaca cerah dengan angin sepoi-sepoi.

Dassault merupakan cucu dari Marcel Bloch, seorang insinyur penerbangan terkenal yang mengubah namanya menjadi Dassault yang berarti "sedang menyerang" dalam bahasa Prancis.

Setelah membantu mengembangkan baling-baling inovatif yang digunakan pada pesawat Prancis dalam Perang Dunia I, Marcel dipenjara selama Perang Dunia II dan dideportasi ke kamp konsentrasi Nazi setelah menolak bekerja sama dengan industri penerbangan Jerman.

Kontrol Dassault Aviation diberikan kepada ayah Dassault, Serge Dassault, tetapi dia tidak menunjuk pewaris untuk menggantikannya ketika dia meninggal pada 2018 setelah menderita gagal jantung di kantornya di Paris.

Namun Dassault mengundurkan diri dari dewan komisaris perusahaan karena masuk dunia politik.

Majalah Forbes memperkirakan Olivier Dassault adalah orang terkaya ke-361 di planet ini pada 2020, dengan perkiraan kekayaan sekitar 6 miliar dolar AS, hampir sama dengan ketiga saudara kandungnya.