Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kabinet Saudi: Serangan Houthi Ke Fasilitas Minyak Kerajaan Targetkan Ekonomi Dunia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 10 Maret 2021, 08:17 WIB
Kabinet Saudi: Serangan Houthi Ke Fasilitas Minyak Kerajaan Targetkan Ekonomi Dunia
Tangki minyak di fasilitas minyak Saudi Aramco di Abqaiq/Net
rmol news logo Kabinet Arab Saudi mengeluarkan sikap terkait serangan baru-baru ini yang dilakukan kelompok Houthi Yaman terhadap fasilitas minyak Kerajaan.

Dalam pernyataan yang dirilis pada Selasa (9/3), Kabinet mengatakan serangan tersebut tak hanya menargetkan Kerajaan Saudi, melainkan ekonomi dunia secara keseluruhan.

"Kabinet menganggap dua upaya teroris untuk menargetkan pelabuhan Ras Tanura dan daerah pemukiman di kota Dhahran sebagai pelanggaran mencolok terhadap semua hukum dan norma internasional. Dan sejauh upaya pengkhianatan dan pengecut tersebut menargetkan Kerajaan, mereka sebenarnya menargetkan di tingkat yang lebih tinggi dalam ekonomi dunia," bunyi pernyataan itu, seperti dikutip dari Al-Arabiya, Rabu (10/3).

SPA melaporkan, Kabinet juga mengatakan bahwa pihaknya mengikuti langkah-langkah yang diambil oleh Kerajaan untuk melindungi kemampuan dan keuntungan nasionalnya dengan cara yang menjaga keamanan energi dunia, menghentikan serangan teroris untuk menjamin stabilitas pasokan energi, keamanan ekspor minyak dan menjamin navigasi maritim bebas dan perdagangan internasional.

Baru-baru ini Houthi menembakkan drone bermuatan bahan peledak di Pelabuhan Ras Tanura, situs kilang dan fasilitas pemuatan minyak lepas pantai terbesar di dunia. Dan pecahan peluru dari rudal balistik yang diluncurkan ke Kerajaan tersebut jatuh di dekat daerah pemukiman di kota Dhahran, yang digunakan oleh perusahaan minyak terbesar di dunia, Saudi Aramco.

Seorang juru bicara Kementerian Energi mengatakan kedua serangan itu tidak mengakibatkan cedera atau hilangnya nyawa atau harta benda.

Akibat serangan itu, harga minyak mentah Brent di atas 70 dolar AS per barel ke level tertinggi sejak Januari 2020, sementara minyak mentah berjangka AS menyentuh yang tertinggi sejak Oktober 2018.

Serangan Houthi tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian serangan udara lintas batas yang meningkat di Kerajaan oleh milisi yang didukung Iran di Yaman.

Pada 2019, Arab Saudi juga pernah diguncang serangan rudal dan pesawat tak berawak besar pada instalasi minyak hanya beberapa km (mil) dari fasilitas yang dihantam pada hari Minggu (7/3). Saat itu Kerajaan menuding Iran berada dibalik serangan tersebut, namun Teheran membantahnya kemudian.

Serangan itu, yang diklaim oleh Houthi tetapi yang menurut Riyadh tidak berasal dari Yaman, memaksa Arab Saudi untuk sementara waktu menutup lebih dari setengah produksi minyak mentahnya, dan menyebabkan lonjakan harga yang sangat besar. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA