Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Beberapa Kali Ditunda, PM Israel Akan Terbang Ke UEA

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 11 Maret 2021, 07:19 WIB
Beberapa Kali Ditunda, PM Israel Akan Terbang Ke UEA
PM Benjamin Netanyahu, Menlu UEA Abdullah bin Zayed al-NahyanAbraham, dan Menlu Bahrain Khalid bin Ahmed Al Khalifa, berdiri di Balkon Kamar Biru selama upacara penandatanganan Kesepakatan Abraham di Halaman Selatan Gedung Putih, Selasa, 15 September 2020, di Washington/Net
rmol news logo Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dikabarkan akan melakukan perjalanan ke Uni Emirat Arab pada hari Kamis (11/3) waktu setempat.

Mengutip keterangan sejumlah pejabat, dalam perjalanan resmi pertamanya sejak pembentukan normalisasi, Netanyahu akan bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Zayed Al Nahyan, seperti dilaporkan Times of Israel, Kamis (11/3). Perjalanan Netahyahu sendiri dilakukan hanya beberapa hari menjelang pemilu 23 Maret mendatang.

Netanyahu terlihat sangat ingin melakukan perjalanan ini untuk memuji pencapaian diplomatiknya dan meningkatkan kampanyenya.

Pejabat Emirat mengatakan kepada situs berita Walla bahwa ada kekhawatiran kunjungan tersebut akan dilihat sebagai intervensi dalam pemilihan Israel, tetapi pada akhirnya Abu Dhabi menyetujui perjalanan tersebut.

Survei menunjukkan perdana menteri berjuang untuk mengumpulkan mayoritas 61 kursi Knesset yang akan memungkinkannya untuk membentuk koalisi, meskipun para pesaingnya juga tidak memiliki rute yang jelas menuju kekuasaan, dan waktu perjalanan tersebut dapat mendukung kampanye Netanyahu.

Axios melaporkan, Netanyahu bahkan menugaskan kepala Mossad Yossi Cohen untuk membujuk UEA agar menyetujui kunjungan tersebut, dan tidak jelas apa, jika ada, yang dijanjikan kepada Emirat sebagai imbalan atas persetujuan mereka.

"Emirat mengirimkan sinyal bahwa mereka lebih suka menunda kunjungan sampai setelah pemilihan, tetapi Netanyahu dan Cohen menekan keras sampai Emirat setuju," lapor Axios, seperti dikutip kembali oleh Times of Israel.

Perjalanan Netanyahu akan menjadi kunjungan resmi pertamanya sejak pembentukan hubungan diplomatik resmi dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain tahun lalu.

Perjalanan tersebut telah direncanakan selama beberapa bulan tetapi beberapa kali ditunda, terakhir kali pada bulan Februari.

Awalnya perjalanan dijadwalkan pada November, lalu Desember, dan kemudian pada Januari, tetapi pandemi, masalah penjadwalan, dan krisis politik internal membuatnya berulang kali menunda.

Perjalanan itu diharapkan menjadi perayaan kesepakatan normalisasi Israel serta langkah untuk meningkatkan kredensial diplomatik Netanyahu menjelang pemilihan.

Netanyahu juga mungkin berharap untuk menggunakan kunjungan tersebut untuk mengkonsolidasikan kampanye melawan kembalinya AS ke kesepakatan nuklir Iran. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA